faktajember.com | Politik | Jum’at | 26 September 2019 | 18:04 WIB
Jenggawah – “Jika kandidat santai, saya kira pendukung juga akan santai.”
Itu adalah pernyataan Wakil Bupati JemberAbdul Muqit Arief yang disampaikan melalui pengeras saat memantau pelaksanaan Pilkades di Desa Jenggawah, Kecamatan Jenggawah, Kamis, 26 September 2019.
Ada lima kandidat calon kades yang bertarung dalam ajang pemilihan enam tahun sekali ini. “Tolong tim suksesnya didorong untuk tetap menjaga persaudaraan dan kondusifitas situasi,” pesan Wabup.
Berbeda ketika memantau di Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah. Di tempat ini Wabup yakin tidak akan ada demo dari pendukung dua kandidat yang berkompetisi.
Saking yakinnya, Wabup menyebut dua kandidat calon tersebut sebagai pasangan yang sakinah.
Ya, dua kandidat itu adalah sepasang suami istri.
Terlihat si istri mengaitkan tangannya ke tangan sang suami ketika Wabup menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat melalui pengeras suara.
Mereka adalah Muhammad Mukip dan Nurul Hidayati.
Wabup mengapresiasi pelaksanaan Pilkades di Desa Wonojati, karena panitia pelaksana menyediakan sembako dan hadiah empat motor.
Penyediaan hadiah motor juga dilakukan oleh panitia Pilkades di Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari. Panitia menyediakan satu unit motor. Hadiah lainnya yakni kambing, sepeda gunung, dispenser, kipas angin, kompor gas, 700 kantong beras 2.5 kg, 50 kantong minyak goreng ukuran 2 liter.
Kepada wartawan, Wabup menyebut ada pilkades yang dianggap rawan, yaitu Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari. Kondisi ini terjadi karena masyarakat belum biasa dengan calon kades berasal dari luar desa.
“Meskipun secara peraturan itu tidak masalah. Tapi, Alhamdulillah, ketika kami datang kesana, kandidatnya enak, pendukungnya juga enak. Insya Allah tetap kondusif,” ungkap Wabup.
Dalam pemantauan Pilkades gelombang terakhir ini, Wabup menilai pilkades telah berjalan kondusif. Warga yang memilih juga tampak antusias yang tinggi.
Wabup juga mengungkapkan telah berpesan kepada setiap kandidat saat melakukan pemantauan, agar mereka mengarahkan para tim sukses pascapmilihan. “Seandainya ada hal yang dianggap sebagai pelanggaran, tidak usah unjuk rasa. Cukup diserahkan kepada pihak yang berwenang,” terangnya.
Di setiap kunjungannya ke tempat pemungutan suara, Wabup juga menyampaikan pesan kepada para calon kades bahwa pemungutan suara adalah masa menunggu takdir. “Usaya untuk mendekati pemilih sudah dilakukan. Sekarang, saatnya menunggu takdir Allah SWT,” ucap Wabup melalui pengeras suara. (achmad)