faktajember.com | Pendidikan | 23 Juli 2019 | 15:49 WIB
Jember Kota – Pengusulan Letkol. Mochammad Sroedji sebagai pahlawan nasional memasuki tahap pengecekan lapangan terhadap data yang disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. Tim telah menyatakan secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional.
Tim yang bertugas melakukan pengecekan, yakni Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP), telah berada di Jember dan akan melaksanakan tugasnya selama dua hari.
Pada Selasa, 23 Juli 2019, tim bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Jember di ruang rapat Pemkab Jember. Pemkab Jember diwakili oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Isnaini Dwi Susanti, SH., MSi.
Dalam kesempatan itu, perempuan yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial ini menegaskan semangat Pemerintah Kabupaten Jember agar Letkol. Mochammad Sroedji mendapatkan gelar pahlawan nasional.
“Kami semangat terus untuk melaksanakan persiapan agar beliau (Letkol. Mochammad Sroedji, red) menjadi pahlawan nasional,” terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Santi ini menyampaikan, sejak tahun 2016 telah mengajukan Letkol. Mochammad Sroedji untuk menjadi pahlawan nasional.
Pengajuan ini berawal dari Yayasan Sroedji yang mengajukan surat pengusulan gelar pahlawan pada Dinsos, lalu diadakan seminar tentang Letkol. Mochammad Sroedji. “Seminar ini dihadiri Mensos yang sekaligus menjadi narasumber, dengan dihadiri 750 undangan,” ungkapnya.
Banyak proses yang telah dilalui dalam pemenuhan persyaratan untuk Letkol. Mochammad Sroedji menjadi pahlawan nasional, seperti wawancara langsung dengan saksi, serta mengekpos di media cetak maupun elektronik.
Pemerintah juga membuat patung untuk Letkol. Mochammad Sroedji. “Wujud penghargaan dari pemerintah, terbentuk dengan berdirinya patung beliau di wajah kantor Pemkab Jember,” tuturnya.
Santi juga berharap perjuangan Letkol. Mochammad Sroedji bisa menjadi salah satu pegangan bagi generasi muda kedepan. “Bahwa perjuangan itu masih bergemuruh,” imbuhnya.
Kepala Pusat Sejarah TNI yang juga Anggota TP2GP Brigjen TNI Prantara Santosa, S.IP, M.Si, mengatakan, tujuannya datang ke Jember sebagai tim verifikasi lapangan TP2GP yang terdiri dari 13 orang. Verifikasi lapangan ini untuk pemenuhan syarat dalam menentukan pahlawan nasional.
Brigjen. Prantara mengungkapkan, sementara ini Letkol. Mochammad Sroedji secara umum telah memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional. “Kita hanya mengecek lapangan, bahwa data yang diinformasikan kepada TP2GP terbukti dan lengkap sebagai syarat untuk pahlawan nasional,” terangnya.
Syarat itu diantaranya, berupa data perjuangan Letkol. Mochammad Sroedji dalam memperjuangkan kemerdekaan dalam melawan penjajah.
Setelah pengecekan ini, tinggal nantinya tingkat pusat memberikan keputusan. Nanti Presiden yang akan menentukan dari beberapa calon untuk gelar pahlawan nasional. “Semoga tahun ini Letkol. Mochammad Sroedji bisa menjadi pahlawan nasional,” harapnya.
Sementara itu, Iksan Erganto, yang merupakan saksi hidup yang turut berjuang bersama Letkol. Mochammad Sroedji, mengungkapkan, Mochammad Sroedji telah memimpin perang di Resimen 39 dan 40. “Pak Sroedji adalah orang yang gagah berani di segala pertempuran,” ungkapnya.
Iksan Erganto mengatakan, Mochammad Sroedji keluar – masuk hutan untuk mencari tempat strategis yang menjadi penengah antara Jember, Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Hutan itu adalah Hutan Sempolan. Namun saat hampir masuk hutan, M. Sroedji telah ketahuan oleh penjajah Belanda.
“Beliau sangat pantas dan wajar menjadi pahlawan nasional, karena jasa beliau yang sangat besar,” tuturnya. (achmad)