Jember – Bicara UMKM harusnya tidak hanya berkutat pada pasar lokal, namun sudah harus dirancang bagaimana UMKM yang berada di tataran lokal mampu bicara lebih luas bahkan go internasional.
Ini disampaikan Sardiyanto Kepala Seksi kepatuhan dan Penyuluhan Bea cukai Jember kepada media usai acara penyuluhan pelaku UMKM daerah Jember, Bondowoso dan Situbondo, Rabu, 9/8/23, di Kantor Bea Cukai Jember, jl. Kalimantan.
Penyuluhan sehari itu dikhususkan bagi puluhan Pelaku UMKM seperti Kedai Kopi, Makanan dan minuman berasal dari 3 kabupaten tersebut.
Menurut Sardiyanto, kegiatan ini merupakan coaching untuk UMKM dengan tujuan agar UMKM naik kelas dengan bisa melakukan ekspor keberbagai negara.
Baca Juga : Suntikan Modal Rp. 83 Miliar Bakal Mengalir ke PDP Kahyangan
Hal itu sangat mungkin karena jember Bondowoso dan Situbondo memiliki Produk UMKM yang bisa di pasarkan ke mancanegara, Jadi tidak hanya bermain di dalam negeri saja.
“Meski UMKM di wilayah Jember, Bondowoso dan Situbondo sudah banyak berkembang, namun belum ada yang bisa meningkatkan ke Pasar internasional,” ungkapnya.
Selanjutnya pihaknya akan melakukan bimbingan hingga mereka bisa melakukan ekspor dengan catatan UMKM tersebut mempunyai produk yang sudah masuk persyaratan bisa diekspor dengan branding, kemasannya, mutu dan keberlangsungan persediaannya.
“Saya sempat ngobrol dengan Peserta UMKM ternyata mereka sudah melakukan ekspor ke beberapa negara melalui Surabaya maupun Jakarta,” jelasnya.
Mereka mendapat layanan gratis alias tanpa biaya kepada para UMKM tidak ada biaya, bahkan semua produk yang akan diekspor tidak ada yang kena pajak.
“Ada beberapa UMKM pabrikan kecil sudah menembus pasar internasional seperti produk manik-manik, Briket arang batok kelapa, Kopi dan Cerutu memang produknya berkualitas tembus sampai ke Eropa,” urainya. (Arya)