Jember – Ide yang digulirkan Lurah Tegalgede, Eriza Arief, memantik reaksi positif Ketua Garda Indag Korwil Jember, Heru Prastiono, SH.
Menurutnya, ide pembangunan pasar UMKM di Kelurahan Tegalgede, Kecamatan Sumbersari, sangat luar biasa, dan perlu dukungan semua pihak, mulai pegiat UMKM di Jember, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Koperasi, bahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam hal ini Dinas Perdagangan Provinsi Jatim.
Pasar seperti ini sudah diinginkan pelaku UMKM di Jember, mengingat sampai saat ini belum semua pelaku UMKM terfasilitasi. Dengan embrio pasar UMKM di Tegalgede, akan menjadi pemicu munculnya pasar serupa di tempat lain. Heru juga mengapresiasi ide Pak lurah Tegalgede, namun perlunya koordinasi membangun sinergi dengan semua pihak. Bahkan dirinya menyarankan, untuk melihat sejauh mana keseriusan pihak kelurahan perlu di coba dengan menggelar Pasar UMKM di lokasi tersebut. Ini sekaligus sosialisasi bakal di bangunnya pasar UMKM di sana.
Selanjutnya, Heru perlu menegaskan, membangun sinergi seperti yang di harapkan perlu menyamakan persepsi, visi dan misinya, perlu duduk bersama, kemudian menginventaris semua persoalan kemudian dijadikan sebagai acuhan.
“Saya mengapresiasi ide bagus pak lurah, tinggal perlu ditindak lanjuti dengan duduk bersama, menginventarisi persoalan yang ada, kemudian dijadikan acuan untuk melangkah, bahkan untuk melihat keseriusan dan potensi sebenarnya, perlu digelar pasar murah UMKM disana” terang Heru.
Lebih jauh lanjut Heru, Pasar yang menurut penggagasnya, Eriza Arief akan dijadikan “Pasar Sukowatinya Tegalgede” itu sangat menarik, mengingat pasar Sukowati yang ada di Bali.
Ditempat terpisah, Hanif (35 tahun), pelaku UMKM mengatakan sangat mendukung gagasan pembangunan pasar UMKM, karena dirinya dan pelaku UMKM lainnya ingin usahanya tidak hanya isendital, tapi butuh keberlanjutan, dengan adanya pasar UMKM , ini akan membuat pelaku UMKM lebih di perhatikan dan tentunya lebih keren.
“Sepakat dengan ide itu, dan akan menjadi tempat bagi pelaku UMKM berusaha secara berkelanjutan, tidak kalau ada acara PKK atau pemerintah saja, tapi bisa terus usaha, dan angkat produk UMKM jadi ikon Jember, pastinya ini akan keren” ujarnya.
Mereka justru mampu bertahan dan tumbuh bak jamur di musim hujan.
“Saya melihat UMKM ini sangat kuat dan mampu bertahan dikala ekonomi sedang hancur diera Pandemi” ujarnya.
Selain itu, lanjut pemilik produk kue kering ini, lokasinya sangat strategis karena diapit perguruan tinggi yang tentunya mahasiswa banyak dari luar kota. Ini bisa jadi sarana pemasaran bagi produk UMKM Jember, karena kalau pulang mereka akan bawa oleh oleh khas Jember. (Arya)