HUKUM PERISTIWA

Puluhan Warga Cirebon Keracunan Makanan Ringan usai Sosialisasi Sanitasi

Dinas Kesehatan Kota Cirebon menjelaskan penanganan kasus keracunan makanan

Fakta Jember – Kota Cirebon kembali dihadapkan pada masalah kesehatan masyarakat setelah puluhan warga mengalami keracunan makanan usai mengikuti acara sosialisasi sanitasi.

Kejadian ini menjadi sorotan mengingat acara tersebut seharusnya menjadi sarana edukasi tentang kebersihan dan kesehatan.

Dinkes Kota Cirebon telah mengambil langkah cepat dengan memberikan penanganan medis kepada para korban dan melakukan pengujian terhadap sampel makanan.

Kasus ini menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap kualitas makanan yang disajikan pada acara-acara publik.

Serta perlunya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan makanan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat menangani 44 korban yang mengalami gejala keracunan seusai menyantap makanan ringan di sebuah acara penyuluhan terkait sanitasi di daerah itu.

Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty mengatakan, sebagian besar korban sudah mendapatkan pertolongan medis sehingga kondisi mereka berangsur membaik.

Ia menyebutkan para korban yang mengalami gejala keracunan itu terdiri atas kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK), warga di Kelurahan Cangkol, mahasiswa, serta pegawai puskesmas.

“Para korban sudah diberikan penanganan dan kondisinya mulai membaik. Saat ini tinggal sembilan orang yang masih dirawat di rumah sakit,” katanya Senin 28 Oktober 2024.

Berdasarkan hasil diagnosis, kata Maria, mayoritas korban mengalami diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang atau menderita infeksi pada saluran pencernaan.

Ia menyebutkan dugaan sementara penyebab gejala keracunan ini karena adanya mikro organisme.

“Para korban mengalami beberapa gejala, kebanyakan adalah infeksi saluran pencernaan,” ujarnya.

Selain menangani korban, Dinkes Kota Cirebon sudah mengambil sampel makanan ringan yang disajikan dan dikonsumsi para korban saat menghadiri acara penyuluhan pada Jumat 25 Oktober 2024.

“Sampel makanannya kebetulan masih ada terdiri atas lemper, roti goreng, bolu kukus, dan dodol wijen. Kami lakukan pengujian dulu, setelah hasilnya keluar dua pekan sampai satu bulan ke depan,” tuturnya.

Baca Juga :  Imam Manaqib Indonesia Kutuk Serangan Bom Bunuh Diri Jakarta

Sementara itu Kepala Polsek Lemahwungkuk Polres Cirebon Kota Iptu Usep mengemukakan pihaknya sudah menerima laporan terkait adanya puluhan warga di wilayahnya yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan ringan.

Dia menambahkan bahwa para korban mulai menunjukkan gejala keracunan pada Sabtu pagi 26 Oktober 2024, dan beberapa dari mereka langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan.

“Gejala keracunan mulai dirasakan warga sehari setelah acara dilaksanakan. Gejala atau keluhan yang dirasakan warga utamanya mual, muntah dan diare,” kata dia. (*)

 

Pewarta : Achmad S.

Editor : Achmad S.

Bagikan Ke: