Jember, Faktajember.Com – Upaya Pemkab Jember untuk segera merealisasikan program kampung industri dengan target one village one product hingga saat ini masih terganjal anggaran. Hal tersebut terkuak saat wartawan faktajember.com mengkonfirmasi Kepala Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Jember Anas Ma’ ruf, selasa 5/9.
Pada awalnya Pemkab Jember berencana mengalokasikan program kampung industri melalui dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCT) namun tidak bisa terealisasi, sehingga program tersebut musti menggunakan anggarkan pemerintah lewat Dana Alokasi Umum (DAU) melalui mekanisme Perubahan Anggaran Kabupaten (PAK).
Kepada Fakta , Anas mengatakan kita akan menggali potensi yang ada di masing- masing desa, dengan mengangkat produk lokal.
“Dengan adanya program kampung industri kita ingin menggali potensi desa melalui produk lokal unggulan yang ada di setiap desa di Kabupaten Jember.
Kita akan promosikan dan berharap agar program kampung industri bisa meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat desa,” ujarnya.
Lanjut Anas, Sebenarnya sasaran program kampung industri menyentuh tingkat desa, namun kemarin masih menyentuh tingkat kecamatan. Untuk itu di dalam PAK kita revisi agar program kampung industri bisa menyentuh tiap desa, ucapnya.
“Program kampung industri ini termotivasi sebagaimana visi dan misi Bupati Jember untuk mencintai produk lokal. Kemarin kita mengupayakan anggaran program kampung industri melalui alokasi hibah alat, namun terganjal aturan sehingga anggaran tersebut tidak bisa cair. Banyak proposal yang tidak bisa terealisasi karena adanya perubahan aturan sehingga kita ajukan melalui PAK,” jelas pria yang asli kelahiran Situbondo ini.
Anas juga berharap kedepan kepala desa dan masyarakat desa di Jember memiliki produk unggulan yang bisa mengangkat nama desanya. “Seperti di desa Sukowono sebagai pengrajin sangkar burung, mungkin nanti bisa kita beri pelatihan untuk peningkatan produk dan manejemennya,” terangnya.
Saat awak media menanyakan dasar pelaksanaan kampung industri, Anas menyampaikan bahwa Semua kegiatan dan program Disperindag sudah ada di RPJMD, di dalam RPJMD kita targetkan kedepan di Kabupaten Jember satu desa satu produk unggulan. “Setiap tahun nantinya kita targetkan 50 desa di Kabupaten Jember terdapat produk unggulan,” terangnya.
“Seandainya tahun ini tidak memenuhi target 50 desa, harapan kita tahun depan bisa mencapai 100 desa. Yang jelas kita nanti akan mempromosikan produk unggulan setiap desa,” pungkasnya. (Suliyadi)