Jember – Kota Jember selain dikenal dengan kota tembakau, juga dikenal dengan tempat lahirnya atlet atlet bulutangkis Nasional, maupun dunia.
Lihat saja, di era tahun 80 an, Jember punya atlet bulutangkis dunia yakni Mulyadi, kemudian diera tahun 90 an hingga era tahun 2000 an muncul atlet nasional bulutangkis lahir dari kota Jember seperti, Bagus Priadi, Trikus, Eny Juliajati, Finarsih, Ika Heni, dan lain-lainnya
Kemudian diera 2000 an terakhir muncul yang namanya Febriana, namun sayangnya, setelah era mereka, Jember mengalami kekosongan atlet.
Eny Juliajati, salah satu mantan atlet nasional yang kini melatih di PB. Jayaraya Satria, kepada media ini, Selasa, 3/9/24 di Lapangan Bulutangkis 8, Tegalbesar mengatakan, kekosongan atlet berprestasi nasional itu salah satunya dikarenakan minimnya pelatih-pelatih yang berkompeten atau memiliki sertifikat baik provinsi, Nasional Maupun internasional.
Menjawab pertanyaan wartawan tentang mandeknya regenerasi atlet bulutangkis di Jember di beberapa tahun terakhir menurutnya, karena di Jember belum banyak pelatih yang memiliki kompetensi dan punya sertifikat pelatih minimal sertifikat Provinsi, walau kenyataannya, banyak club di Jember, namun hanya beberapa club saja yang memiliki sertifikat baik provinsi maupun nasional.
Untuk pelatih bersertifikat Provinsi salah satunya ada P. Abu, sedang yang punya sertifikat Nasional itu ada P. Martono, Listiorini, dan Eny Juliajati.
Baca Juga : Akhirnya Di Final, Kenzou Kalah di Tangan Kentaro Tsaqib Dari Kebumen
Dia juga mengatakan, masih banyak club yang pelatihnya belum layak untuk menjadi pelatih karena belum memiliki sertifikat, mereka pelatih banyak yang hanya berlatar belakang bisa main, tapi bukan atlet, kemudian mereka melatih, ini yang menjadi salah satu penyebab Jember mandeg melahirkan atlet-atlet berskala regional apa lagi Nasional.
Dirinya berharap, agar moment workshop itu bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar baik bagi pelatih, orang tua atlet menambah ilmu tentang kepelatihan.
“Banyak faktor Jember hingga saat ini belum memiliki atlet berkualitas regional apa lagi Nasional, diantaranya minimnya club yang pelatih dengan kemampuan sesuai yang dibutuhkan, disamping belum optimalnya peran pemerintah dalam mensupport, menyiapkan sarana dan prasarana, untuk perkembangan atlet itu sendiri” ujarnya.
Disinggung soal rencana workshop ke pelatihan Usia Dini yang bakal digelarnya, dia mengaku latar belakang atau ide dasarnya adalah, minimnya pelatih yang bersertifikat di Jember, setelah ngobrol bersama beberapa pihak, muncul gagasan mendatangkan Felix Ary Bayu Martha, senior pelatih Nasional. (Arya)