Jember – Disetiap pelaksanaan gerak jalan Tanggul – Jember selalu ada yang aneh. Bukan soal apa, namun soal keunikan peserta dari kelompok pra remaja dan remaja. Usia mereka berkisar 12-20 tahun.
Di Tajem tahun ini, terlihat beberapa peserta menggunakan dandanan dan pakaian unik, bahkan mereka tak memiliki nomer peserta, namun panitia tak melarang, bahkan tak mengusir mereka keluar.
Disepanjang perjalanan peserta penggembira tersebut berjalan semangat, walau kadang barisan mereka hampir memenuhi lebar jalan, mereka tetap tenang, bahkan ada peserta unik berkelamin perempuan yang joged dengan memutar mutar pantatnya tanpa merasa jengah.
” Ya itulah remaja pak,mereka mengekspresikan rasa gembira dan bebasnya di acara ini, namun mereka masih wajar ,tidak ada yang minum dan mabuk” ujar B. Wati (37 tahun) yang ternyata seorang guru SD di wilayah Bangsalsari.
Dia juga menyampaikan perlunya panitia memberi ruang pada mereka namun lebih terarah. Boleh mereka berkostum bebas namun punya makna, sehingga tampilannya bisa lebih keren dan selaras dengan Thema dari kegiatan yang ada.
“Kedepan kalau bisa panitia memberi ruang dengan mengarahkan mereka agar berkreasi dengan kostum yang punya tema, kalau perlu di nilai kreatifitas mereka” harapnya. (Arya)