PEMERINTAHAN

Portal Faktajember : Rencana Pembagian Bibit Molor, Warga Kelurahan Sewilayah Kecamatan Patrang Kecewa Petugas Dinas Pertanian

Lurah Jumerto ,Teguh Kurniawan yang bingung dengan Petugas Dinas Pertanian terkait ketidak siapan paket bibit yang akan dibagikan. Foto by : faktajember.

Jember – Ratusan warga kelurahan sewilayah Kecamatan Patrang Kecewa Dan menolak pembagian bibit cabe, dan bawang dari dinas pertanian, pasalnya acara pembagian yang direncanakan hari Rabu , 14/12/22 ternyata gagal, padahal warga sudah menunggu di pendopo kelurahan sejak jam 08.00.

Pantauan faktajember dilokasi pendopo kekurangan Jumerto, warga sudah berdatangan sejak pukul 7.30 karena diundang untuk menerima bibit, namun sudah ditunggu lama, tiba-tiba petugas dari dinas pertanian memberi tahu kepada lurah Jumerto, Teguh Kurniawan kalau hari ini tidak bisa diserahkan paket bibit yang terdiri dari 2 bibit cabe kecil, 2 bibit cabe merah, dan 1 kilo gram pupuk, namun yang akan dibagikan hanya polibag dan pupuk, dan itu pihak kelurahan harus menimbang dan mengisi sendiri pupuk tersebut, dan pihak pertanian minta agar surat pertanggung jawaban mutlak harus di tanda tangani.

Mendengar kabar tersebut dari petugas dinas pertanian, lurah Jumerto meradang, dan meminta agar petugas sendiri yang menyampaikan pada warga yang sudah menunggu. Sebab menurut teguh, saat mengundang mereka tidak berkoordinasi dengan pihaknya, selain itu dirinya diminta menandatangani surat BNBA (by name / by addres) dengan begitu berarti seolah olah dirinya yang mengundang, padahal pihak kelurahan tidak tau sama sekali.

Warni (45 tahun), nama bukan sebenarnya mengeluh molornya waktu penyerahan bibit. Dia mengaku bersama warga lain sudah berada di Pendopo kelurahan Jumerto sejak pukul 7.30, namun hingga mendekati pukul 10.30 belum ada kepastian, maka dirinya akan pulang, karena harus kerja di sawah. Andai gak ada rencana kumpulan dirinya pagi kerja di sawah, sampai duhur sudah dapat uang.

“Karena gak datang datang petugasnya, saya mau pulang, mau kerja, andai gak ada kumpulan saya kerja disawah sebagai buruh tani, dapat uang ” keluhnya.

Baca Juga :  Tingkatkan Pelayanan, Imigrasi Jember dukung Pariwisata Banyuwangi Berskala Internasional

Ditempat yang sama, lurah Banjarsengon, Zaenal mengaku mengalami hal sama. Warganya sudah kumpul sejak pagi, namun karena molor molor dan kabar belum jelas, akhirnya dirinya meminta warga untuk pulang.

“Sama mas, warga saya juga sejak pagi kumpul, dan saya pulangkan karena tidak jelas, dan akhir akhir ada kabar kalau petugas hanya menyerahkan pupuk dan polibag saja, bahkan pupuknya kita harus timbang sendiri, lha kan lucu” ujarnya.

Sementara Camat Patrang Faris, saat di konfirmasi mengatakan, akanenyekesaikan dengan petugas lebih dulu. Sampai berita ini diturunkan, belum ada lagi kabar dari pak Camat. (Bis)

Bagikan Ke: