Jember – Pasca Resmi Dilantik, Pengurus persatuan atlet master Indonesia (PAMI) provinsi langsung melakukan kunjungan ke Jember. Kedatangan pengurus PAMI Provinsi Jatim pada Minggu 27/11/2022, dipimpin Dra. Hj. Niniek K. Rahadjeng, SH.
Susunan Pengurus PAMI Provinsi Jatim priode 2022-2026, terdiri dari berbagai daerah di Jatim, diantaranya Surabaya, Malang, Jember, Probolinggo, Ngawi dan berapa kota lainnya. Pertemuan antara Pengurus PAMI Jatim, dan Jember juga menggelar rapat internal di kedai Cak Sukri Watu Ulo Ambulu Jember.
Dari rapat internal tersebut dihasilkan beberapa poin penting untuk kemajuan PAMI Provinsi Jatim.
“Pengurus PAMI Jatim 2022-2026 setelah resmi dilantik, kunjungan ini merupakan agenda pertama kami silaturahmi ” Ungkap Dra. Hj. Niniek. K Rahadjeng SH.
Dia mengatakan, pertemuan membahas dan mengevaluasi pelaksanaan open kejuaraan di Yokyakarta, dimana kegiatan dilaksanakan di Yogyakarta, namun pendaftaran di Jakarta. Ini jangan sampai terjadi pada PAMI Jatim.
“Jangan kembali terjadi seperti ini jika nantinya Jember ditunjuk menjadi tuan rumah kejuaraan, maka hal serupa jangan sampai terjadi di Jatim.” Harapnya.
Niniek menambahkan, obsesi PAMI Jatim yang pasti demi kemajuan organisasi. Jadi PAMI Jatim harus bisa lebih maju dan berkembang membawa nama Jatim.
Terpisah, ketua PAMI Jember, Muhyidin mengatakan, pertemuan ini pada intinya untuk meningkatkan kapasitas organisasi PAMI Jatim agar lebih profesional lagi.
” Ada beberapa poin penting yang menjadi bahasan pertemuan tadi. Tujuannya untuk kemajuan organisasi PAMI setelah resmi dilantik pengurus pusat.” Terang Muhyidin.
Lebih lanjut dia menerangkan, terkait organisasi PAMI kita harus profesional dan harus ada administrasi yang jelas. Karena ini menyangkut organisasi dari pusat hingga daerah.
” Jadi administrasi itu sangat penting sekali untuk pertanggung jawaban pengurus kepada anggota. Selain itu menjadi salah satu sarat untuk peningkatan kapasitas PAMI Jatim.” Imbuhnya.
Dirinya menambahkan, keberhasilan PAMI Jember pada kejuaraan terbuka di Yokyakarta beberapa waktu lalu. Itu menunjukkan bahwa PAMI itu hidup dan berjalan. Bahkan atlet master yang meraih total medali 38 itu juga mengharap adanya reward dari Pemerintah setempat. (Bis)