faktajember.com | Jember Kota – Semenjak Covid-19 masuk lingkungan Pemkab Jember dan memakan nyawa salah seorang pegawai, satgas melarang pasien positif melakukan isolasi mandiri.
Sebab, isolasi mandiri di rumah masih mengkhawatirkan. Soalnya, terkadang pasien masih berkumpul bersama keluarganya.
Demikian disampaikan Plt Bupati Jember Muqit Arief usai pengembalian tiga pejabat Inspektorat, di Aula PB. Sudirman Pemkab Jember, Jumat 28 November 2020.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Kecamatan Silo ini mengaku telah berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait.
Mereka yang masih melakukan isolasi mandiri akan dijemput Satgas Covid-19 untuk ditempatkan di Stadon Sport Garden (SIG) Jember, tempat yang disediakan untuk isolasi.
“Tadi rapat dengan Dinas Kesehatan dan Satgas, agar yang saat ini melakukan isolasi mandiri dijemput dan dipindahkan di Stadion Jember Sport Garden (JSG). Ada 56 orang akan kami pindahkan, karena di JSG kapasitasnya sekitar 57 orang untuk isolasi, sementara ini cukuplah,” jelasnya.
Alumnus Pondok Pesantren Annuqoyah Guluk-guluk Sumenep ini, juga sedang mencari beberapa hotel yang akan dijadikan tempat isolasi pasien positif, guna mengantisipasi jika suatu saat JSG tidak muat menampung pasien Covid-19.
“Kami juga telah mencari beberapa hotel untuk dijadikan ruang isolasi. Jika sewaktu-waktu JSG tidak muat menampung para pasien positif. Terkait hotelnya belum bisa dipastikan tapi sekarang kami masih tahap peninjauan,” tuturnya.
Untuk kantor pemerintahan yang pegawai ada yang terpapar Covid-19, lanjutnya, maka akan dilakukan penutupan untuk proses seterilisasi sementara waktu hingga mereka melakukan Work From Home agar supaya yang lain tidak tertular juga. (Achmad)