faktajember.com | Sosial | 21 Mei 2019 | 22:14 WIB
Kaliwates – Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief memberikan ceramah umum keagamaan dalam acara khotmil Qur’an dan pengajian memperingati malam Nuzulul Qur’an pada Ramadhan 1440 H.
Kegiatan yang digelar Ma’had Al-Jami’ah IAIN Jember ini berlangsung di Masjid Sunan Kalijogo Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Selasa, 21 Mei 2019.
Pada kesempatan ini Wabup mengatakan penyelenggaraan kegiatan Nuzulul Qur’an dengan tema Kebersamaan dalam Keragaman adalah kegiatan pembekalan yang sangat penting untuk generasi muda, khususnya di lingkungan IAIN Jember,
“Karena tidak semua orang itu bisa hidup nyaman, hidup bersama dalam keberagaman,” ungkapnya.
Seperti kondisi yang terjadi saat ini yang menjadi perhatian banyak pihak yakni people power. Kondisi politik ini menunjukkan ketidaksiapan untuk hidup bersama dalam keberagaman.
Oleh karenanya, Wabup mengajak untuk betul-betul memahami pesan moral yang tertuang dalam Al-Qur’an. “Kebersamaan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu sikap arif, sikap bijaksana, toleransi, keterbukaan diantara kehidupan horizontal itu menjadi sangat penting sekali,” wabup.
Sementara people power ala santri dengan mengadakan peringatan kegiatan peringatan nuzulul Qur’an ini, menurut wabup, sangat positif.
Sebelumnya, Direktur Ma’had Ustadz Fathur Rahman, M. Syu menyebut berkumpulnya santri ma’had dan pengurus yang berjumlah 717 dalam peringatan nuzulul Qur’an ini sebagai people power ala santri.
“Kegiatan ini bisa disebut people power ala santri, karena besok selain pengurus, santri akan mulai boyong pulang ke kampung halaman sampai tanggal 26,” terangnya.
Fathur Rahman berpesan, “Jangan berhenti mondok meskipun harus keluar dari ma’had, karena di pondok adalah belajar tanpa ada jeda.”
Rektor IAIN diwakili Dr. KH. Hefni Zein menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh Wakil Bupati Jember kepada IAIN Jember.
“Mulai masa perintisan, pengembangan hingga saat ini. Mudah-mudahan kerjasama dan persaudaraan ini tetap berlanjut hingga akhir zaman,” ujarnya.
Hefni Zein dalam kesempatan itu menjelaskan tentang visi dan misi pengembangan IAIN Jember sebagai pusat kajian Islam Nusantara yang berbasis pesantren.
Perguruan tinggi saat ini, melirik model pesantren sebagai pola pembinaannya. “Karena ada yang unik dan khas. Di pesantren punya asasul khomsah yang menjadi keunggulan pesantren dan akan diterapkan pada mahasiswa,” ungkapnya.
Asasul khomsah yang pertama adalah keikhlasan dalam menghilangkan kebodohan, kedua kesederhanaan, ketiga kemandirian, keempat persaudaraan, terakhir adalah kebebasan. (achmad)