faktajember.com | Budaya | Selasa | 22 Oktober 2019 | 11:55 WIB
Jember Kota – Pada momen peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2019, Wakil Bupati Jember Drs. KH Abdul Muqit Arief mendorong santri untuk menjadi pelopor perdamaian dunia.
Saat ini di belahan dunia dan di berbagai negara banyak persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara yang menunjukkan perpecahan.
Kondisi ini perlu peran santri, yang menjadi bagian dari Bangsa Indonesia yang cinta damai.
“Harus berkontribusi secara konkret dan aktif dalam rangka mengantarkan Indonesia untuk menjadi pelopor perdamaian dunia,” kata Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief, usai Apel Santri Jember di Alun-alun Jember, 22 Oktober 2019.
Kontribusi itu dapat diwujudkan karena santri memiliki potensi untuk menjadi juru perdamaian dunia yang dimiliki sejak menggali ilmu di pesantren.
Para santri di pesantren sudah terbiasa hidup dengan berbagai strata sosial, juga dari berbagai suku dan budaya. Selama 24 jam para santri hidup dengan beragam perbedaan.
Dari segi keilmuan, santri terbiasa berdiskusi dalam bentuk batsulmasail, berbagai pendapat diselesaikan dengan musyawarah.
“Sehingga tidak heran jika santri kembali ke tengah-tengah masyarakat, tidak menjadi orang yang merasa benar, karena santri terbiasa dengan perbedaan pendapat,” terang Wabup.
Santri juga sudah terbiasa hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari. Selama di pesantren, santri jauh dari keluarga, orang tua. Kondisi ini menuntut segala persoalan yang dihadapi bisa diatasi sendiri.
Terkait keberadaan santri di Jember, Wabup mengungkapkan berbagai apresiasi yang diberikan kepada santri, utamanya santri berprestasi.
Santri berprestasi yang lulus SMP diperbolehkan untuk memilih sekolah di tingkatan SLTA di Kabupaten Jember tanpa memperhatikan zonasi. Santri ini juga mendapatkan dukungan biaya dari Pemerintah Kabupaten Jember.
Sementara bagi santri berprestasi yang lulus SLTA akan dikawal sampai di perguruan tinggi hingga pada starata tiga (S3). “Ini merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Jember untuk para santri Jember,” terangnya.
Wabup juga mengungkapkan bahwa perhatian Pemerintah Kabupaten Jember diberikan juga kepada pesantren tempat santri menimba ilmu.
Perhatian yang diberikan berupa bantuan pembangunan sarana MCK, sanitasi, dan bantuan paving. Juga jalan-jalan menuju pesantren dipasang penerangan jalan umum (PJU).
Peringatan Hari santri Nasional diawali dengan Apel Santri Jember di Alun-alun Jember, yang diikuti lebih 3.000 santri dari berbagai pesantren di Kabupaten Jember.
Peringatan HSN tahun ini mengusung tema Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia. (achmad)