faktajember.com | Pemerintahan | Senin | 21 Oktober 2019 | 16:23 WIB
Memperingati Hari Santri Nasional V tahun 2019, aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember bakal tampil ala santri.
Pada Selasa, 22 Oktober 2019, para ASN yang pria memakai sarung dan songkok. Sedang ASN yang perempuan memakai busana muslimah.
Ini tertuang di Surat Edaran Bupati Jember No. 065/980/1.23/2019 tanggal 21 Oktober 2019. “Mengimbau seluruh ASN muslim di lingkungan Pemkab Jember untuk menggunakan seragam santri,” terang Bupati dalam suratnya.
Bagi ASN yang non muslim, Bupati menyarankan untuk melakukan penyesuaian.
Dalam surat edaran tersebut, Bupati juga mengajak masyarakat untuk mengheningkan cipta selama 60 detik pada pukul 08.00.
Hening Cipta Hari Santri ini untuk mengenang para syuhada dan pahlawan yang mempertahankan Republik Indonesia.
“Santri dan pesantren telah menjadi bagian sejarah kemerdekaan bangsa dan memiliki kontribusi besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Bupati.
Peringatan HSN tahun ini mengangkat tema Santri Indonesia untuk Perdamaian Dunia. Tema ini diangkat karena santri selama ini dididik dan dibesarkan dalam lingkungan yang penuh kedamaian sesuai dengan Islam rahmatan lilalamin.
Pada peringatan HSN tahun ini diawali dengan apel santri di Alun-alun Jember. Sekitar 3.000 santri akan ikut dalam apel ini.
Dalam apel ini akan dimeriahkan oleh paduan suara dari Pondok Pesantren Al Falah Karangharjo, Kecamatan Silo. Pondok ini merupakan asuhan Kiai Muqit, yang tak lain adalah Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief.
Wabup sendiri akan bertindak sebagai pimpinan apel.
Di momen ini juga akan diberikan beasantri oleh Bupati Jember Faida.
Setelah melaksanakan apel, para santri akan menggelar kirab santri yang menempuh rute Alun-alun Jember – Jalan A. Yani – Jl. Trunojoyo – Jl. Cokroaminoto – Jl. Gajah mada – Jl. Sultan agung, dan kembali di Alun-alun Jember.
Berikutnya, para santri akan mendapatkan hadiah kejutan yang diundi oleh panitia penyelenggara. (achmad)