faktajember.com | Jember Kota – Upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang diwarnai kirab santri dan berbagai kegiatan lainnya.
HSN kali digelar secara sederhana. Selain diselenggarakan di dalam ruangan, yakni di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, HSN juga diikuti puluhan santri saja.
“Upacara ini kita laksanakan secara minimalis. Hanya beberapa santri yang kami undang. Tetapi, juga diikuti pesantren secara virtual,” terang Plt. Bupati Jember, A. Muqit Arief.
Plt. bupati menjadi inspektur dalam upacara yang diikuti secara virtual oleh 31 kecamatan dan sejumlah pesantren itu pada Kamis, 22 Oktober 2020.
Selain dengan upacara, HSN juga diperingati para ASN dengan mengenakan sarung dan songkok.
“Hal ini sebagai wujud penghormatan dan penerimaan terhadap keluarga pesantren di Kabupaten Jember,” ucapnya.
Pejabat yang akrab disapa dengan Kiai Muqit itu berpesan kepada segenap akademika pesantren untuk memahami kondisi wabah, dan meningkatkan sinergi dengan tim kesehatan atau dokter untuk penanganannya.
“Di tengah wabah ini, dunia pesantren harus benar-benar bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta membatasi interaksi santri dengan dunia luar agar semuanya selamat,” ungkapnya.
Nilai-nilai sederhana, kekeluargaan, dan patuh pada kiai harus dipertahankan. “Sehingga, perkembangan seperti apapun, santri tidak kehilangan jati dirinya,” ujarnya.
“Dan, Pemerintah Kabupaten Jember akan terus memonitor dan memberikan perhatian atas prestasi yamg dihasilkan oleh santri,” pungkasnya. (achmad)