faktajember.com | Patrang – Kepedulian merupakan hal yang sangat penting dalam bersosial. “Mengasah kepedulian itu yang jauh lebih penting,” kata Plt. Bupati Jember, A. Muqit Arief.
Di tengah kehidupan yang semakin individualis, lanjutnya, kepedulian harus terus diasah.
Seperti membangun rumah Misrani, seorang janda berusia 73 di RT 10 RW 10 Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, yang digagas oleh Lasnaz Nurul Hayat Jember
Menurut pejabat yang akrab disapa Kiai Muqit itu, pembangunan rumah tidak layak huni itu dapat menggugah gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat.
Gerakan itu tidak saja berasal dari tatanan kemanusiaan, tetapi juga diajarkan agama. “Bagi orang yang senang menolong orang lain, pasti akan ditolong oleh Allah,” imbuhnya, Senin, 02 November 2020.
Sekecil apapun kontribusi yang diberikan, sangat membantu. Terlebih bagi seseorang yang kurang mampu.
Kegiatan sosial semacam itu, masih terang plt. bupati, menjadi tugas bersama, karena bisa mengasah rasa kepedulian kepada orang lain.
Pemkab Jember melalui Dispendukcapil, lanjutnya, juga mendukung dalam pelayanan adminduk agar bantuan dapat tersalurkan sesuai nama dan alamat penerima. “Dispenduk akan proaktif membantu,” terangnya.
Kepala Cabang Lasnaz Nurul Hayat Jember, Ustad Abdul Latif, menerangkan, pembangunan rumah tidak layak huni untuk janda lansia Misrani dilakukan secara gotong royong
“Jadi sebelum dibangun, dilakukan sosialisasi dan mengajak warga untuk gotong royong dalam membantu tetangga,” terangnya.
Selain membangun dapat menumbuhkan rasa gotong royong, juga mendapat antusias dari masyarakat sekitar.
Gotong royong juga didukung oleh tukang yang tidak dibayar penuh. Sementara dana dari lembaga digunakan untuk membeli material.
“Tukang yang punya rasa sosial dan membantu tetangga,” imbuhnya. Kegiatan itu merupakan salah satu program dari Nurul Hayat, yakni Sajadah yakni Santunan Janda Tua Duafa. (achmad)