Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Jember, Heru Widagdo, SP, M.Si,. menyatakan pihaknya kini menyisir titik-titik rawan lain.
Upaya tersebut untuk mengantisipasi kembali terjadinya bencana alam selama musim hujan saat ini.
“Untuk jalan tembusan atau jembatan sudah jadi sejak kemarin, sehingga tindaklanjutnya bisa dialihkan dengan melakukan pemantauan di titik-titik rawan lainnya,” katanya, Rabu,” 05 Februari 2020.
Seperti diketahui, banjir bandang Sungai Kalijompo membuat sejumlah kerusakan infrastruktur di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, pada Sabtu 01 Februari 2020.
Pemerintah Kabupaten Jember merespon bencana tersebut dalam tahap tanggap darurat dengan mengevakuasi warga, membangun infrastruktur, dan memberikan bantuan.
Heru Widagdo menegaskan, pihaknya tetap berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menangani masalah ini.
“Sampai saat ini pengerjaan infrastruktur tetap berjalan, dan seperti tindakan penjemputan anak sekolah tetap dilakukan,” ujarnya.
Lebih jauh Heru Widagdo menjelaskan bahwa daerah sekitar Sungai Kalijompo adalah daerah rawan bencana.
“Jadi pemantauan akan berjalan selama curah hujan berlangsung,” jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, masih ada tenda-tenda TES atau Tempat Evakuasi Sementara dan posko siaga. Ini berguna apabila ada ancaman hujan deras.
“Jika ada ancaman hujan deras, masyarakat naik mengamankan diri, ketika sudah reda bisa turun kembali,” jlentrehnya.
Di sisi lain,” telah terbentuk Forum Kalijompo sebagai wadah untuk mengantisipasi dampak dari bencana.
“Untuk masyarakat sendiri sudah kembali ke rutinitas di rumahnya masing-masing,” ungkapnya.
Kepada masyarakat setempat, Heru Widagdo mengimbau agar tetap waspada ketika ada curah hujan tinggi lebih dari tiga jam.
Ketika curah hukan tunggu, masyarakat di sekitar Sungai Kalijompo atau sungai lainnya agar berhati-hati. (izza/mutia/*f2)