| faktajember.com | Pendidikan | Selasa | 23 Juni 2020 | 14:21 WIB |
Jember Kota – “Apabila tes masuk Unej dilakukan di Kabupaten Jember, maka seluruh peserta yang dari luar kota harus membawa hasil rapid test,” kata Bupati Jember, Faida, Selasa, 23 Juni 2020, di Pendapa Wahyawibawagraha.
Pemkab Jember, kata bupati, akan membantu Unej dalam pelaksanaan seleksi masuk itu. Ini seirama Unej menyiapkan diri sebagai Kampus Tangguh Covid-19. “Kami kerjakan bersama-sama dalam waktu cepat,” jelasnya.
Momentum pendaftaran masuk perguruan tinggi itu perlu diikuti kerja ekstra petugas di perbatasan masuk Jember.
Petugas harus memastikan peserta seleksi, baik dari luar kota maupun dalam kota, terdeteksi agar apabila ada risiko yang tidak terkendali, tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 tidak kesulitan
“Kita harus tahu selama di Jember, mereka tinggal dimana, bertemu dengan siapa, kapan mereka masuk dan kapan mereka pulang,” jlentrehnya.
Peserta seleksi akan mendapatkan gelang penanda sudah ikut penapisan (screening) di perbatasan masuk Jember.
Sementara itu, peserta dari Jember akan mendapat fasilitas di pos Unej. Unej sendiri sudah menyiapkan panduan untuk alur dan protokol. Unej perlu membuat video tutorial protokol kesehatan, karena itu menjadi satu syarat untuk keluarnya rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19.
“Ini akan menjadi hal baik, karena sekaligus kita akan membantu pedagang kaki lima. Kita akan tata bersama-sama menjadi PKL Tangguh,” ungkapnya.
Faida kembali menegaskan, semua pihak berharap seleksi masuk perguruan tinggi tidak menjadi pemicu naiknya kasus Covid-19 di Jember.
“Jember sudah berada di zona oranye, dan sedang berjuang untuk berada di status zona kuning dan hijau,” tuturnya.
Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, menyampaikan, kampus Universitas Jember harus berkordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 di Kabupaten Jember untuk pelaksanaan seleksi itu.
Peserta yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Universitas Jember tidak hanya dari dalam kota. Ada yang dari luar kota, bahkan dari luar provinsi.
“Kami sudah sampaikan ada 12 ribu peserta yang mengikuti tes masuk perguruan tinggi di Unej. Sebelas ribu dari Jawa timur, sisanya dari Jawa timur,” terangnya. Universitas Jember sudah menyiapakan peraturan ujian tes masuk.
Menurut rektor, tes sekarang jauh lebih ringkas dari tes sebelumya. Dalam satu hari bisa melakukan empat sesi. Pelaksanaan tes di setiap ruang, masing masing di kurangi 80 persen, sehingga tetap jaga jarak.
“Bisa jadi peserta nanti akan diberikan sarung tangan plastik, sehingga mereka tidak menyentuh secara langsung keyboard dan mouse,” jelasnya. Sebelum masuk ruangan, seluruh peserta tes harus cuci tangan dan menggunakan masker. (achmad)