PEMERINTAHAN POLITIK

Pemkab Jember Dan KPU Targetkan Partisipasi Pemilih Mencapai 85%

Dr. H. Edy Budi Susilo, Kepala Bakesbangpol Jember. “Kita Harus Upayakan mencapai 85% Partisipasi Pemilih di tahun 2024.” Foto by : istimewa.

Jember – Tampaknya dipemilu mendatang Pemkab Jember bersama KPU memasang target 85% partisipasi pemilih, sehingga masyarakat memanfaatkan hak pilihnya secara maksimal.

Untuk mencapai target itu, menurut Kepala Bakesbangpol Kabupaten Jember DR Edy Budi Susilo, Pemkab Jember akan melakukan sosialisasi cukup secara terus menerus, hingga ke pelosok desa.

“Karena kan masyarakat di Pelosok, yang memang kekurangan akses informasi. Pesan Pak Bupati, eman – eman kalau masyarakat tidak mempergunakan hak memilihnya,” kata Edy Budi Susilo, disela – sela sosialisasi Pemilu tahun 2024, di Pendopo Kecamatan Jelbuk, pada Selasa (21/03/2023) siang.

Agar Pemilu 2024, menghasilkan demokratis, menurut Edy salah satunya dengan cara meningkatkan angka partisipasi masyarakat, agar memberikan hak suaranya, sesuai dengan ketentuan.

“Kebetulan, saya juga sedang menjabat sebagai Kepala Pol PP, maka akan saya manfaatkan maksimal, untuk turun ke masyarakat,” tandasnya.

Sementara Ketua KPU Kabupaten Jember M Syai’in menegaskan, bahwa KPU Jember juga bersepakat untuk mencapai target partisipasi publik setinggi tingginya.

“Kemarin kami sudah ngobrol ngobrollah, kita akan upayakan mencapai target setinggi-tingginya, kalau bisa ya 85 persen lah,” ujar Syai’in, disela – sela sosialisasi Pemilu 2024.

Untuk itulah, KPU Jember bersepakat bersama Pemkab Jember, kata Syai’in untuk mendongkrak terjadinya partisipasi publik, dengan mengurangi angka golput.

“Ini tugas kita bersama, agar seluruh masyarakat mengerti tentang pemilu, sehingga bersedia menggunakan hak memilihnya,” tandasnya.

Kalangan Milenial Enggan Berpolitik. Berbeda dengan Dr. Edy Budi dan Ketua KPU Jember, Nabil, 19 tahun mahasiswa Perguruan Tinggi Jember justru tak tertarik dengan pemilu dan tetek bengkeknya.

Menurutnya, kaum Milenial Jember khususnya enggan untuk bicara soal politik terlebih pemilu yang penuh dengan onak. Secara pribadi, dia sama sekali tidak tertarik dengan pemilu atau apapun rangkaiannya.

Baca Juga :  60 Pembina Pramuka Ikuti Kursus KML Pertama di Jember

Dia krisis kepercayaan terhadap apa yang ditawarkan dihadapannya. Banyak cerita kelam yang mewarnai lika liku pemilu, hingga membuatnya enggan.

Saat disinggung target pemkab Jember sampai 85% partisipasi pemilih, anak sulung dari dua bersaudara ini hanya menyambutnya dengan wajah tak yakin.

“Ya itu urusan mereka, kan mereka yang butuh ” ujarnya. (Wid)

Bagikan Ke: