faktajember.com – Gas elpiji 3 kg mulai langka dan harganya yang mahal menjadi permasalahan bagi pedagang kecil. Ia menuntut harga gas elpiji itu diturunkan.
Pedagang kue Putu keliling, Sabtu (15/9/2018), di Perumahan Graha Permata Kranjingan bernama Edi (39) mengaku membeli gas elpiji 3 Kg dengan harga Rp. 20 ribu.
“Sekarang gas cukup mahal, bahkan di sekitar rumah saya daerah sukorejo ada yang 20 ribu lebih,” ujarnya.
Ia juga mengaku pernah membeli gas elpiji dengan harga diatas Rp. 20 ribu. Kondisi ini diperparah dengan pengakuan penjual gas elpiji kehabisan stok.
Disamping keluhannya itu, Edi juga menceritakan perjalanan usahanya berjualan kue Putu ini yang telah ia tekuni selama 10 tahun.
“Walau harga elpiji sekarang mahal tetapi saya tetap semangat berdagang, apalagi teringat dulu saya masih jualan pake sepeda onthel dan kini 3 tahun terakhir sudah bisa beli motor untuk berjualan. Alhamdulilah, tetap harus disyukuri,” tuturnya.
Edi menuturkan jika harga kue Putu yang ia jual harganya masih tetap meskipun harga gas subsidi 3 kg yang ia pakai harganya naik.
“Untuk harga putunya tetap saya jual 1000 per biji, dan ukuran kuenya juga tetap. Soalnya kalau dinaikkan pasti pelanggan saya berkurang. Dan kalau ada yang beli dalam jumlah banyak selalu saya kasih bonus satu atau dua biji,” ungkapnya.
Edi berharap agar gas elpiji 3 kg harganya kembali seperti dulu sebesar Rp. 16 ribu, agar para pedagang kecil seperti dia bisa lebih meningkat kesejahteraannya. (febie)