KESEHATAN PEMERINTAHAN

“OUTBREAK RESPONCE IMMUNIZATION DIFTERI (ORI)” LANGKAH GROPYOKAN TEKAN PENYEBARAN DIFTERI DI JEMBER

Jember, FaktaJember.com – Tingginya tingkat kematian bayi dan anak akibat terjangkitnya virus difteri, membuat Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo menetapkan penyakit Difteri merupakan Kasus Luar Biasa (KLB) di Jawa Timur. Meski Kabupaten Jember tidak termasuk Kabupaten/Kota KLB. Namun hal ini membuat Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR., mengambil langkah bersama-sama seluruh elemen masyarakat melakukan “Gropyokan” vaksinisasi difteri diseluruh Kabupaten Jember.

Launching Gropyokan melalui Outbreak Response Immunization (ORI) di gelar di Balai Serba Guna, GOR Kaliwates, Kamis (22/2).

Kegiatan melibatkan semua elemen pendidikan mulai TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, Pondok Pesantren dan para kader posyandu termasuk semua Rumah Sakit yang ada di Kabupaten Jember.

Sebagai langkah antisipatif, Bupati Jember, dr. Hj. Faida MMR, mendeklarasikan Jember sebagai Kabupaten Bebas Wabah Difteri untuk Anak-anak.

Ada total sekitar 680.545 anak yang akan mendapatkan pelayanan pemberian imunisasi difteri pada tahun ini.

Pemberian imunisasi vaksin anti difteri ini rencananya akan dilakukan diseluruh lembaga sekolah mulai dari SD/MI, SMP/ MTs, SMA/MA, diseluruh Wilayah Kabupaten Jember, termasuk lembaga Pondok Pesantren dan Perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Bupati Faida secara tegas menyampaikan bahwa pemberian vaksin ini bukan sekedar pemenuhan layanan kesehatan bagi masyarakat Jember. Akan tetapi, merupakan pemenuhan hak anak untuk sehat dan bertumbuh kembang sebagai generasi emas yang berkualitas. “ORI ini bukan sekedar hanya layanan kesehatan. Tapi langkah kita semua untuk memenuhi Hak anak-anak kita agar kelak bisa tumbuh dewasa secara sehat dan berkualitas sebagai Generasi penerus Bangsa”, tegasnya.

Bupati alumni Kedokteraan Unair ini juga menegaskan pentingnya para generasi penerus Bangsa mendapatkan perhatian yang lebih disisi kesehatan.

Baca Juga :  Portal Faktajember : Sinergi Tiga Pilar Jember Tanggulangi Dampak Bencana

Dia juga memerintahkan agar semua puskesmas mendata anak-anak sasaran imunisasi difteri pada usia 1 sampai dengan diatas 19 Tahun. Serta segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan pemberian vaksin difteri ini.

Bupati juga menegaskan keterlibatan Kodim 0824 Jember menunjukkan tanggung jawab kesehatan, khususnya Kesehatan anak-anak Jember bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab bersama. (arya)

Bagikan Ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.