EKONOMI

OJK dan OECD Kolaborasi Bangun Inisiatif Edukasi Keuangan Global

Fakta Jember – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Organization for Economic Co-operation and Development/International Network on Financial Education (OECD/INFE) menyepakati peningkatan kemitraan dan kolaborasi memajukan inisiatif edukasi keuangan global serta mendukung komitmen G20/OECD High-Level Principles on Financial Consumer Protection.

 

“Dengan semakin kompleksnya produk keuangan, penting bagi kita untuk membekali konsumen dengan pengetahuan, keterampilan, dan perangkat untuk membuat keputusan keuangan yang tepat,” kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara di Jakarta, Sabtu, 9 November 2024.

 

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan OECD/INFE Meeting and Conference yang berlangsung pada 6-8 November di Nusa Dua, Bali.

 

Baca Juga :  TNI AD Siapkan Prajurit Terbaik untuk Ikut Lomba Tembak AARM Filipina

 

OJK menjadi tuan rumah dalam pertemuan dan konferensi yang dihadiri delegasi OECD sebanyak 1.000 peserta dari 30 negara yang hadir secara daring maupun luring.

 

Mirza menuturkan pemberdayaan konsumen melalui literasi keuangan menjadi krusial di tingkat global terutama di era digital dengan kompleksitas produk dan layanan jasa keuangan yang semakin meningkat.

 

Sementara Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengharapkan sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan OECD/INFE menjadi semakin erat untuk mewujudkan masyarakat dan konsumen yang semakin berdaya dan inklusif sehingga tercipta ketahanan finansial dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi.

 

Baca Juga :  Fairuz A. Rafiq: Masyarakat Harus Selalu Mengingat Hari Pahlawan

 

“OJK mendapatkan berbagai manfaat sejak bergabung dengan OECD/INFE. Melalui forum ini para anggota OECD/INFE dapat saling berbagi informasi, pengalaman dan tantangan yang dihadapi dalam upaya untuk meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen. Sehingga dapat dirumuskan program dan kebijakan baru sesuai dengan kebutuhan,” tutur Friderica.

 

Baca Juga :  PMKRI dan Ormas Pemuda Gelar Deklarasi Pilkada Damai di Kupang

 

OJK terus melakukan berbagai kegiatan edukasi keuangan untuk semakin meningkatkan literasi dan bisa semakin melindungi konsumen.

 

Sejak 1 Januari hingga 28 Oktober 2024, OJK telah menyelenggarakan 4.393 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 5.795.083 peserta di seluruh Indonesia.

 

Dalam kesempatan itu, Deputy Secretary-General OECD Yoshiki Takeuchi menuturkan bahwa melalui pemahaman terkait keuangan berkelanjutan yang baik, masyarakat dapat mengambil keputusan keuangan yang bijak dan bertanggungjawab sehingga terhindar dari masalah utang berlebih dan memperkuat ketahanan finansial yang pada akhirnya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan alam dan ekonomi di masa depan.

 

Baca Juga :  Mendagri Minta Pemda Kerjakan Program 3 Juta Rumah

 

Chair of the OECD/INFE Magda Bianco mengatakan komitmen OECD/INFE untuk terus membangun dan mengembangkan strategi terbaik dalam rangka meningkatkan literasi dan pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.

 

Peningkatan literasi keuangan dilakukan dengan pengembangan kebijakan yang akomodatif dan memperhatikan kondisi dan kebutuhan dari masyarakat.

 

Magda menuturkan literasi keuangan berperan untuk meningkatkan peran serta dan tingkat kepercayaan masyarakat untuk lebih terlibat di sektor jasa keuangan serta membuat keputusan keuangan dengan baik.

 

Baca Juga :  Prabowo Tak Terima RI Tak Bisa Produksi Mobil Motor Komputer Sendiri

 

“Literasi keuangan juga membuat masyarakat lebih siap secara keuangan dalam menghadapi kemungkinan ketidakpastian di masa depan. Masyarakat pun akan mampu memilih produk atau layanan sesuai dengan strategi dan tujuan investasi yang dimiliki,” ujarnya. (*)

Bagikan Ke: