Jember – Problem stunting cukup menarik untuk di bahas, mulai dari pola hidup, pola makan, hingga bagaimana memantau kesehatan reproduksi remaja putri pasca mengalami menstruasi.
Dari penuturan lurah Gebang, Kecamatan Patrang Nanang, Senin, 8/12/24, jumlah bayi penderita stunting dan bayi kekurangan gizi sebanyak. 54 anak stunting, sementara bayi dengan Gizi tetap atau BGT sebanyak 13 anak.
Menghadapi kondisi seperti itu, dirinya sesuai program pemerintah memberikan makanan tambahan berupa susu, yang masing masing mendapat 2 bungkus setiap 2 minggunya.
Selanjutnya, Nanang menyampaikan untuk ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) juga mendapat bantuan susu, dengan merek Prenagen mommy, itu diberikan agar membantu kebutuhan gizi mereka.
“Ada dua katagori, ada stunting jumlahnya 54, dan bayi Garis titik sebanyak 13 orang. Selain itu untuk ibu hamil kekurangan energi kronik juga memperoleh bantuan susu” ujarnya.
Baca Juga : Ahmad Halim Sosialisasikan Raperda Penyelenggaraan Pendidikan
Sumber lain di lingkungan kelurahan mengatakan, Soal Stunting itu tidak semudah membalik tangan, masalah itu harus diawali sejak remaja putri masa pubertas, mereka di pantau, bagaimana tekanan darahnya, hemoglobin nya, jika ditemukan remaja putri kekurangan darah atau anemia, mereka harus di beri minum tablet vitamin, kemudian menginjak masa pranikah, catin (calon pengantin) itu juga harus diperhatikan Soal kecukupan gizi dan vitamin, agar saat menikah nanti tidak mengalami masalah yang berakibat menurunkan bayi stunting.
“Bicara soal stunting itu tidak sederhana dengan hanya mengasih makan tambahan, namun diperhatikan saat remaja, mereka dipantau, diberi vitamin, agar saat menikah dan mahirkan tidak ada masalah” ujar ibu cantik yang tak ingin namanya disebutkan. (Arya)