Jember – Stunting menjadi topik yang kerap dibicarakan di setiap organisasi perangkat daerah milik Pemerintah Kabupaten Jember.
Tak terkecuali di tingkat kelurahan dan desa, membicarakan kasus stunting yang tinggi di Kabupaten Jember.
Upaya menurunkan angka stunting dilakukan oleh pemerintah setempat, dengan mencari solusi mengatasinya.
Lurah Kepatihan, Kecamatan Kaliwates, Andung Suroso, mengatakan, pihaknya harus mengetahui secara detail kondisi warganya.
Termasuk soal stunting dan kemiskinan ekstrim yang ada di wilayah kerjanya.
Stunting, menurutnya, bukan persoalan sederhana. Perlu melibatkan semua elemen masyarakat.
Bukan persoalan mudah untuk melakukan pemantauan jumlah kasus stunting yang ada di masyarakat.
Namun demikian, pihaknya memberi ruang kepada semua elemen agar ikut perhatian dengan masalah stunting ini.
“Tidak mudah memang. Namun saya terus beri ruang bagi semua elemen untuk peduli terhadap stunting ini,” ujarnya.
Andung mengatakan belum semua warganya memahami apa itu stunting. , Bahkan kader posyandu belum sepenuhnya paham penyebabnya, bagaimana mengatasinya.
Karena itu, pihaknya mengajak Tim Penggerak PKK untuk memberikan edukasi secara terus menerus kepada kader tentang persoalan stunting agar selalu ingat mengatasinya.
Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Kepatihan Kusniati mengatakan, saat ini pihaknya melakukan identifikasi alat ukur yang ada karena diduga kurang akurat.
PKK mengajak semua kader untuk bersama sama melakukan pendataan bagi semua balita yang ada di Kepatihan.
Kemudian melakukan upaya-upaya penanganan. Termasuk pemberian makanan tambahan dan sejenisnya.
Kusniati berharap bisa merangkul pengusaha yang ada di wilayah Kelurahan Kepatihan agar ikut peduli terhadap bayi stunting.
“Memang butuh komitmen dan keikhlasan untuk terus bergerak bersama. Syukur syukur jika nantinya para pengusaha yang ada bersedia ikut peduli stunting,” harapnya. (arya)