Fakta Jember – Para korban penipuan secara daring atau online dengan kedok Kantar melapor ke BRI Cabang Jember.
Meski demikian, korban tidak bisa terlalu berharap uangnya bakal kembali.
“Sebenarnya kami minta uang bisa kembali, tapi pihak BRI menyampaikan kemungkinan kecil jika harus kembali. Cuma diusahakan saja,” terang Muryati Luki Erawati.
Muryati Luki Erawati merupakan satu dari ribuan korban penipuan daring bekedok Kantar.
Seperti diketahui, Kasus penipuan secara daring atau online yang bermodus kerja pengisian kuisioner memakan ribuan orang di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Di Jember, Kantar sudah ada sejak 25 Januari 2025 yang ditandai dengan peresmian kantor perwakilannya di komplek ruko Pesona Milenia, Mangli, Kaliwates, Jember.
Penipu diduga mencatut Kantar yang belokasi di London.
Setiap orang yang akan bergabung Kantar harus mendaftar dengan menyerahkan sejumlah uang sesuai level keanggotaan.
Setiap anggota mendapatkan tugas untuk mengisi kuisioner. Mereka akan mendapatkan gaji harian setelah menyelesaikan tugas.
Gaji yang ditawarkan cukup fantastis sesuai levelnya. Mulai dari 12 ribu hingga puluhan juta setiap hari.
Pada 25 Februari 2025, penipu meminta seluruh anggota melakukan penarikan serentak.
Namun untuk melakukan penarikan gaji itu, penipu meminta anggota untuk melakukan top up dengan nilai uang bervariasi sesuai level keanggotaan.
Kenyataannya, tidak ada satu pun pencairan gaji.
Laporan ke BRI Cabang Jember merupakan tindak lanjut atas laporan ke Polres Jember.
Saat melapor pada Kamis 6 Maret 2025, Muryati bersama sejumlah korban lainnya membawa bukti berupa sejumlah rekening yang menampung uang para korban.
Mereka berharap pihak BRI bisa menelusuri aliran uang milik korban maupun memblokirnya.
Namun, Muryati mengatakan, pihak BRI Cabang Jember menyatakan tidak bisa melakukan pemblokiran, dan hanya bisa membuat laporan ke BRI pusat.
Muryati mendapat penjelasan, untuk pemblokiran hanya bisa dilakukan oleh BRI pusat. (*)