faktajember.com – Hadirnya Pom Mini berbasis digital tiga tahun belakangan ini menjadi salah satu usaha yang menggiurkan. Penjual eceran BBM banyak beralih menggunakahan Pom Mini berbasis digital ini.
Tren pemakaian Pom Mini berbasis digital ini dimanfaatkan betul oleh para pembuat Pom Mini. Salah satunya Muzayyin (41), warga Dusun Karang Anom, Desa Serut, Kecamatan Panti. Ia membuat mesin Pom Mini.
Menurut bapak tiga anak ini, ia kebanjiran pesanan setiap bulannya. Bahkan sempat lebih dari sepuluh unit pesanan Pom Mini. “Dari luar Jawa juga ada, seperti dari sulawesi, bahkan pesannya sepuluh unit langsung,” ujarnya.
Usaha yang dirintis sejak tahun 2015 ini telah memprodukasi hampir seratus unit Pom Mini. “Alhamdulillah sudah tiga tahun buat pom mini, danĀ terus berkembang. Hampir seratus pom mini yang saya buat,” lanjutnya
Ada tiga macam Pom Mini yang diproduksinya. Ada Pom Mini singgle yang hanya satu nozzle. Lalu Pom Mini Doble berisi dua nozzle, dan Pom Mini Triple yang berisi tiga nozzle.
Dari tiga macam itu ia mengaku yang paling banyak dipesan yakni Pom Mini Doble. “Biasanya yang Doble paling banyak, karena satunya untuk pertamak satunya lagi untuk Premium,” jelasnya.
Untuk harga, menurut Muzayyin, setiap satu unit di kisaran Rp. 12 juta.
Muzayyin mengaku tidak pernah sekolah elektronik. Ia mengaku hanya lulusan pondok pesantren di Kecamatan Tempurejo, Jember.
“Saya belajar buat kayak gini di Youtube. Tutorialnya ada disitu. Setelah itu praktek, alhamdulillah saya bisa buatnya,” ungkapnya. Ia pun bisa meraup untung puluhan juta rupiah per bulannya. (faq)