faktajember.com | Pemerintahan | 11 Maret 2019 | 18:27 WIB
Jember Kota – Bupati Jember Faida kembali melantik puluhan pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jember.
Tidak hanya pejabat. Dalam prosesi yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin, 11 Maret 2019, tampak juga staf yang menjadi pejabat baru.
“Kebutuhan organisasi menyebabkan mereka harus di-rolling, karena situasi SOTK-nya berbeda, sehingga kondisi organisasi juga berbeda,” terang bupati kepada wartawan.
SOTK yaitu Susunan Organisasi dan Tata Kinerja.
Pelantikan ini melibatkan 50 pejabat eselon IV, III, dan II. Prosesi itu juga untuk memberikan SK mutasi kepada 40 staf. Juga memberikan SK pelaksana tugas bagi 15 pejabat.
Lebih jauh bupati menjelaskan, dengan SOTK yang baru mengharuskan pejabat yang lama perlu dilantik, agar segera resmi dan mulai bekerja.
Untuk mutasi staf, bupati menjelaskan berdasar assesment beberapa waktu lalu terhadap 200 staf. “Hasilnya hari ini bisa dinikmati puluhan pejabat baru dari hasil assesment ini,” ungkap bupati.
“Kalau tidak dengan assesment tidak akan muncul potensi-potensi itu, karena mereka memang dari staff yang di bawah,” imbuh orang pertama di Jember ini.
Bupati memberikan contoh beberapa pejabat baru tersebut. Seperti mantan kepala UPT DP3KB, yang mempunyai kemampuan komunikasi yang cukup dan sudah biasa di tengah masyarakat.
“Sehingga mereka ditarik menjadi lurah. Karena sejak UPT DP3KB dihapus, mereka non job untuk strukturalnya, tetapi di lapangan tetap,” ungkapnya.
Bupati Faida berharap, dengan menjadi lurah, mereka bisa menjadi komunikator program pemerintah dengan lebih baik.
Sebagian lainnya dari para staf ini adalah sarjana teknik yang dulunya di dinas sebagai pelaksana. Sekarang ditarik ke inspektorat untuk dilatih menjadi auditor.
“Dulu mereka yang mengerjakan, inspektorat yang ngawasi. Sekarang ganti. Banyak yang inspektorat taruh di dinas dan mereka yang sebelumnya pelaksana dilatih untuk mengawasi,” bupati.
“Mereka sudah mengerti masalah teknisnya, hanya perlu belajar ilmu auditor,” imbuhnya.
Mutasi itu juga untuk mendorong pembangunan, khususnya pembangunan pasar. Maka mutasi ini memfokuskan pada personel yang ahli pada bidang teknis.
“Pembangunan teknis untuk mempercepat penyelesaian masalah pasar,” kata perempuan berlatar belakang dokter ini.
Banyaknya aparatur yang dimutasi dan dirotasi ini diharapkan terbangun sinergitas, komunikasi, serta empati yang lebih baik.
Mutasi itu juga terkait dengan ahli keuangan. Beberapa ahli keuangan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) ditempatkan di dinas.
“Supaya terbangun empati yang lebih baik satu sama lain serta tahu kesulitan di dinas masing-masing,” Terang Bupati Faida. (achmad)