faktajember.com – KONI Jember menargetkan berada di posisi sepuluh besar dalam POR Provinsi 2019, dari posisi sebelumnya di urutan 15.
Hal ini disampaikan Ketua KONI Jember Achmad Haris Avianto dalam rapat koordinasi dengan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pemkab Jember bersama pengurus cabang olahraga di RM Lestari, Sabtu 19 Januari 2019.
Target sepuluh besar itu, sebut Avianto, bukan hanya sekedar target. Target ini sudah menjadi keputusan bersama pengurus cabong olahraga.
Ia mengungkapkan, keputusan itu lahir saat menjawab tantangan Bupati Jember Faida tatkala pelantikan pengurus KONI Jember di Pendopo Wahya Wibawa Graha pada Oktober tahun lalu.
POR Provinsi 2019 akan digelar pada tanggal 6 Juli – Agustus 13 Juli 2019, yang ditempatkan di beberapa kota : Gresik, Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro.
Di masing-masing daerah menggelar kegiatan beberapa Cabor . Untuk Gresik ada sembilan cabang olahraga seperti sepak bola, renang, senam , selam, bola basket, billyard, bridge, hoky, dan muathay .
Di Lamongan ada 10 Cabor, diantaranya sepak bola, aero modelling, pencak silat, panjat tebing, wushu, drum band, taekwondo, gulat, tarung drajad, dan menembak .
Selanjutnya di Tuban digelar sepatu roda, atletik, kempo, sepak bola, balap sepeda, tinju, voli pantai, tenis lapangan, karate, futsal, bulu tangkis, dan paralayang.
Untuk di Bojonegoro ada 12 Cabor, yakni sepak bola, panahan, volly indor, tenis meja, judo, sepak takraw, catur, angkat besi, angkat berat, bina raga, anggar, dan pentakiew.
Seperti biasa Porprov menetapkan batas usia 21 tahun. Namun, untuk tahun ini ada pengecualian. Seperti balap sepeda yang usianya maksimal 16 tahun. Angkat besi batas minimal 13 tahun. Untuk gulat batas maksimal usia 20 tahun.
Sedangkan karate, dengan katagori Kata, minimal 14 tahun dan maksimal 21 tahun. Untuk kategori komite minimal 14 tahun.
Juga Taekwondo, untuk jenis Poomsae minimal 14 tahun dan maksimal 21 tahun. Sementara kategori Jens Gyerugi atau tanding, batas minimal 15 tahun dan maksimal 24 tahun.
Bagi pelatih yang mendampingi atletnya yang bertanding harus bersertifikat.
Kepada wartawan, Achmad Haris Avianto menyampaikan bahwa target yang disampaikan ini merupakan sesuatu yang bukan tidak mungkin.
Jember yang banyak memiliki atlet berpotensi mempunyai kesempatan yang cukup, sehingga target itu akan jadi tantangan serius bagi semua Cabor.
Namun, dia menekankan perlunya membangun kebersamaan dan keseriusan dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi. (ady).