Fakta Jember – Kerjasama antara pemerintah dan perusahaan swasta seperti PT HM Sampoerna Tbk berhasil mendorong hilirisasi industri rokok kretek.
Investasi besar-besaran yang dilakukan oleh PT HM Sampoerna Tbk tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui program pemberdayaan.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Sabtu 14 Desember 2024, mendorong hilirisasi produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Ia menilai fasilitas produksi SKT memiliki nilai investasi.
Salah satunya SKT Blitar dan SKT Tegal yang memiliki nilai investasi sebesar USD42 juta (Rp630 miliar).
Fasilitas produksi ini juga memiliki potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.500 pekerja.
Di mana saat ini 2.000 pekerja telah memulai proses belajar dan magang.
Rosan menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi PT HM Sampoerna Tbk yang selama 111 tahun telah mendukung hilirisasi industri.
“Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi, bertugas mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk industrialisasi,” ujar Rosan.
Menurutnya, keberadaan PT HM Sampoerna Tbk, memberikan multiplier effect dari segi petani cengkeh dan tembakaunya.
Rosan optimis jika kehadiran PT HM Sampoerna Tbk mampu mendorong ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Ivan Cahyadi mengungkapkan, pihaknya tidak hanya berfokus pada penciptaan nilai ekonomi.
Namun juga berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan.
“Kami bangga Sampoerna dapat menjadi wadah berkarya bagi puluhan ribu pelinting SKT, yang didominasi oleh perempuan-perempuan. Dengan mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga,” kata Ivan.
Diketahui, Philip Morris International (PMI) sebagai induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk telah berinvestasi sejak 2005. Nilai realisasi selama periode tahun 2005–2023 sebesar USD6,4 miliar (Rp103 triliun).
Sampai saat ini telah mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan yang tersebar. Yakni dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Kementerian Investasi, realisasi investasi Jawa Timur pada triwulan III 2024 sebesar Rp111,4 triliun menempati posisi 3 besar. Sedangkan Jawa Tengah pada periode yang sama sebesar Rp26,1 triliun dan menempati posisi 9 besar.