KESEHATAN

Keluarga dan Komunitas Miliki Peran Penting Mendukung Penyintas Kanker

Wamen PPA Veronica Tan

Fakta Jember – Keluarga dan komunitas memiliki peran penting dalam memberikan dukungan bagi penyintas kanker.

Itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.

Veronica Tan pada Kamis 7 November 2024 berkesempatan menjadi pembicara dalam Sosialisasi Penyuluhan Kanker dan Tumor .

Baca Juga :  Jangan Berikan Kental Manis kepada Balita sebagai Susu

Veronica sempat membagikan pengalaman pribadi serta memberikan pesan motivasi bagi para penyintas kanker.

“Saya termasuk dalam keluarga yang memiliki pengalaman dengan kanker, keluarga saya, mama dan tante saya adalah penyintas kanker,” ujarnya.

Pengalamannya memberikan pelajaran betapa pentingnya dukungan keluarga dan komunitas bagi kesehatan fisik dan mental para penderita kanker.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto : Suara Indonesia Penting Bagi Dunia

Veronica mengatakan, keluarga harus menjadi kekuatan utama bagi penderita kanker.

Sebab, mereka yang pertama kali menghadapi kesulitan emosional dan mental.

Ia menilai, dukungan keluarga sangat menentukan keberhasilan pengobatan.

“Peran keluarga penting untuk merangkul dan memberikan dukungan mental kepada pengidap kanker,” ujar Veronica.

Baca Juga :  Tiga Juta Rumah untuk Rakyat Pakai Lahan BLBI, Kemenkeu Bilang Oke

Veronica menyebut, tantangan terbesar yang dihadapi penderita kanker adalah kondisi mental yang sering kali turun pasca divonis.

Hal tersebut membuat pengidap kanker merasa malu dan enggan untuk berbicara tentang kondisi mereka kepada orang sekitarnya.

“Kanker datang tiba-tiba, dan saat seseorang dideteksi mengidap kanker, mereka sering kali tidak berani speak up. Ini menjadi momok yang menakutkan, dan terkadang menurunkan semangat hidup,” kata Wamen PPPA.

Baca Juga :  PT Freeport Mulai Mendapat Pasokan Gas Industri dari Linde

Jika itu terjadi, lanjutnya, akan berimbas terus pada mental yang down hingga menurunkan semangat hidup penderita dan merasa terisolasi.

“Dengan memberikan dukungan positif dan berbicara dengan bahasa yang baik, kita bisa menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para penyintas kanker,” ucapnya. (*)

Bagikan Ke: