faktajember.com | Wisata | 21 Maret 2019 | 08:36 WIB
Panti – Untuk memperkuat destinasi wisata yang ada di Jember, Pemerintah Kabupaten Jember bersama Perum Perhutani KPH Jember membuka destinasi wisata baru bernama Kampung Durian Pakis.
Peresmian destinasi ini ditandai dengan pembukaan selubung kain papan nama oleh Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR., Kamis, 21 Maret 2019. Dilanjutkan penandatanganan prasasti.
Wisata agro ini dikemas karena potensi yang cukup besar di wilayah tersebut. Baik yang berada di hutan yang dikelola Perhutani maupun di lahan pekarangan milik warga.
Ada lebih dari 7.000 pohon durian di pekarangan rumah warga. Sementara ada sekitar 2.700 yang tumbuh di wilayah hutan. Kampung Durian Pakis ini pun melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
“Begitu banyak masyarakat Jember yang menanam durian,” bupati didampingi suami, drg. Abdul Rochim, tentang latar belakang dibukanya destinasi wisata agro ini.
Kampung ini diharapkan menjadi sentra produksi durian dan pengolahan produk berbahan durian. Untuk hal ini, kedepan perlu kesatuan manajemen pasca panen, manajemen distribusi, dan pemasaran yang lebih baik.
“Sehingga harga durian bisa menyejahterakan masyarakat,” terang bupati. Kesejahteraan masyarakat menjadi tujuan Kampung Durian Pakis ini.
Destinasi wisata baru ini juga menjadi wisata edukasi, yang diantaranya mengedukasi anak-anak dan remaja tentang cara menanam dan merawat pohon durian.
Dalam kesempatan itu, Perum Perhutani KPH Jember juga menyerahkan dana bagi hasil produksi kayu dan non kayu.
Kepala Departemen Keuangan Divisi Regional Jawa Timur, Sarwono, SE., MM. menjelaskan sharing produksi kayu dan non kayu yang diberikan kepada 19 LMDH tersebut.
Dana sharing itu bertujuan memberikan kesejahteraan bagi anggota LMDH, untuk dimanfaatkan dalam pengembangan koperasi, pengembangan kesehatan, serta fasilitas umum.
Dana sharing atau pembagian hasil produksi dari kayu sebesar 1 milyar 68 ribu rupiah. Jember tahun ini memperoleh predikat tertinggi untuk perolehan dana bagi hasil ini.
Selain dana bagi hasil produksi kayu, Perum Perhutani KPH Jember juga membagikan dana bagi hasil atas produksi getah kepada petani penyadap sebesar Rp. 340 juta.
“Untuk itu jika anggota LMDH, petani, kerjanya dapat lebih giat maka uang yang akan turun lebih banyak,” ujarnya.
Pemandangan menarik terjadi di deretan meja bupati. Bupati disuguhi durian yang masih utuh dengan kulitnya. Durian ini pun dinikmati bersama sang suami dan pejabat lainnya usai seremonial peresmian.
Usai meresmikan, bupati bersama anggota Forkopimda lainnya naik mobil menuju kebun durian. Disini bupati berkesempatan memetik durian. Juga menanam bibit pohon durian. (achmad)