Jember – Kabar tentang bakal adanya kunjungan Bupati Jember H. Hendy Siswanto ngantor di Kecamatan Sumberjambe, pada hari Jumat dan Sabtu, 17-18 Februari 2022 sampai juga ke kalangan pelajar dan mahasiswa. Walau dalam jadwal kegiatan tak ada ruang bagi pelajar dan mahasiswa, namun tak menyurutkan niat mereka untuk memberi masukan terkait keinginan mereka bisa disampaikan dan diterima bupati.
Beberapa pelajar dan mahasiswa didampingi orang tua mereka menemui faktajember, di Balai Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe. Salman Alfarisi (20 tahun), mahasiswa semester dua di Management Agrobisnis, Politeknik Jember ini didampingi P. Mukkah, 55(tahun).
Salman yang anak kedua dari pasangan Azis dan Suswati itu mengeluh kalau dirinya belum dapat beasiswa untuk mendukung kuliahnya. Sebagai anak pedagang ikan asin di pasar, dirinya sangat khawatir atas kelangsungan kuliahnya. Karena sejak Pandemi pendapatan orang tuanya susah di harapkan, sementara untuk kuliah dia harus terus berjalan, belum lagi biaya hidup dan sarana lainnya yang hingga kini belum terpenuhi.
Dia berharap bisa diikutkan dalam serap informasi dengan bupati hari Sabtu, 18 Februari 2022 besok. Dia akan mohon agar bupati melalui dinas pendidikan bisa melakukan kerja yang manfaatnya bisa diterima langsung, terlebih yg untuk pendidikan. Semoga suara masyarakat kurang mampu didesa bisa diterima bupati, dan ada aksi nyata bantu warga kurang mampu yang anaknya sekolah atau kuliah.
“Saya dengar dari tetangga kalau bupati mau ngantor di Kecamatan, syukur bisa ketemu pak wartawan disini, agar apa yang jadi keluhan mahasiswa dari desa bisa didengar bupati.” harapnya.
Ditempat yang sama , Siti Nurmaida, (16 tahun), siswi kelas 10 SMA Nuris Antirogo ini berharap dirinya bisa lanjut sekolah sampai kuliah, sementara bapak dan ibunya hanya penjual kolak kacang hijau, dan bertani di sepetak sawah orang tuanya. Siti Nurmaida, tercatat sebagai siswi berprestasi sejak kelas 1 SD hingga lulus SMP di Desa Cumedak, Kecamatan Sumberjambe. Atas motivasi dan dorongan ingin jadi guru dia minta agar disekolahkan di Nuris, dan kini siti sudah duduk di kelas X.
Dia juga berharap dapat beasiswa dari bupati, dia berusaha untuk ke balai desa, beruntung bisa ketemu.
“Saya pengen terus sekolah sampai kuliah, orang tua butuh dukungan agar sekolah saya bisa terus, saya ingin bisa mendapatkan beasiswa tersebut.” ujarnya berharap .
Sementara Muklisin dan istrinya Pipit tidak banyak komentar, matanya sedikit berkaca melihat keinginan anaknya untuk jadi guru sangat besar mulai kecil.
“Anak saya sejak kecil pengen jadi guru, sekolahnya selalu juara sejak SD, semoga Bapak Bupati bisa memberi kesempatan beasiswa bagi anak saya.” (Arya)