POLITIK

Guru, Tenaga Sukwan Dan Eks Penerima Beasiswa Siap Dukung HAS Jika Maju Di Pilkada 2024

Drs. H. Achmad Sudiyono, S.H., MSi, MPSI, bakal Calon Bupati/Wakil Bupati yang banyak didukung komunitas guru, sukwan, eks penerima beasiswa dan UMK. Foto by : istimewa.

Jember – Satu persatu dukungan atas pencalonan H. Achmad Sudiyono (HAS) kembali di bermunculan.

Kali ini dukungan muncul dari berbagai elemen, seperti kelompok guru baik yang ASN, guru sukwan, dan guru eks penerima beasiswa S-1 di era bupati Mza. Djalal yang jumlahnya ribuan. Mereka mulai berani menggeliat pasca mendengar, membaca dan melihat tayangan di media sosial saat Drs. H. Achmad Sudiyono mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati dan bakal calon wakil bupati Jember.

Seperti yang disampaikan M. Nur, guru penerima beasiswa S-1 yang kini mengajar di wilayah kecamatan.

Awalnya, ayah dua putri itu belum yakin saat mendengar kabar selentingan kalau HAS bakal mencalonkan, namun setelah berbagai media dan media sosial menayangkan, mantan kepala dinas pendidikan dan perdagangan tersebut benar-benar datang mendaftar, baru dirinya bersama kawan kawan senasib berkumpul dan siap memberi dukungan.

Dia juga menjelaskan, seperti biasa Dukungan awalnya datang perorangan, kemudian berkelompok, bahkan ada komunitas guru sukwan, eks penerima beasiswa sekolah, serta pelaku UMKM.

Bu Retno (32) misalnya. Guru sukwan di sekolah dasar negeri ini mengaku, kalau dirinya bisa menjadi guru itu atas takdir Allah melalui kebijakan dan perjuangan H. Achmad Sudiyono selaku kepala dinas.

Dulu lanjut ibu satu anak itu, di tahun 2006-2007, menjadi guru syaratnya harus berpendidikan S1, sementara ribuan Guru baik yang sudah ASN, maupun Honorer, rata-rata ijazahnya masih SPG (Sekolah Pendidikan Guru), SGO (Sekolah Guru Olahraga) D1, D2 atau D3.

Sementara kondisi ekonomi dirinya saat itu sangat tidak memungkinkan mengajar sambil kuliah.

“Sebenarnya ini yang menjadi problem besar bagi guru di tahun 2006/2007.

Baca Juga :  Desain Perbaikan APK Belum Disetor ke KPU

Sebab kalau secara administratif belum S1, maka secara aturan tidak memiliki hak mengajar. Ini sesuai aturan per undang undangan ” ucapnya bercerita.

Namun kuasa Allah datang, muncul kebijakan yang sangat luar biasa dampaknya. Kepala Dinas Pendidikan Jember saat itu menggagas, mencari payung hukum agar problem biaya kuliah bagi guru guru bisa masuk di APBD. Dengan memberi nama program, “Peningkatan Kompetensi bagi guru yg belum S1”.

Akhirnya Gayung bersambut, kebijakan Bupati Mza Djalal (saat itu), menyetujui gagasan cemerlang dan luar biasa tersebut.

Hasilnya, Setelah di Dok APBD nya, dibuatlah juknis pelaksanaan yang menguntungkan para guru yang belum S-1, juga perguruan tinggi di Jember.

Beberapa perguruan tinggi mulai UT (Universitas Terbuka), Univ. Moch. Sroedji, Univ. Islam Jember bisa kecipratan kue kebijakan tersebut.

Dengan kebijakan tersebut semua guru, baik sudah PNS, sukwan yang belum S-1 wajib kuliah, dan itu sangat menguntungkan dan merubah nasib kami para guru.

“Jujur saja pak, saya salah satu guru yang bisa S-1 karena kebijakan Bupati Mza Djalal, yang ide besarnya dari H. Achmad Sudiyono, semoga Allah memberi jalan dan mentakdirkan P. Achmad memimpin Jember ” harapnya senang.

Hal sama disampaikan Sutrisno, guru yang berada di wilayah Jember selatan, Pak Munir, guru di wilayah Jember barat, Bu Cholifah, guru di wilayah Jember utara serta Abdul Hadi yang berada di wilayah Jember Timur.

Mereka mengaku, sarjana S-1 mereka berkat Rahmat Allah melalui jasa Bupati MZA. Djalal yang ide gagasannya dari H. Achmad sebagai Kepala Dinas.

“Kami selamanya akan ingat peran Pak Achmad Sudiyono dalam perjalanan karir saya dan kawan kawan senasib lainnya ” ujarnya.

Baca Juga :  Gelar Manaqib Akbar untuk Keselamatan Bangsa dan Negara

Saat di singgung apakah bakal mendukung H. Achmad jika nantinya maju di pilihan bupati, dengan cepat mereka menjawab bersama, “Andai benar P. Achmad maju, dan mendapat amanah rekomendasi dari partai, kami bersama sama akan mendukung dan mensukseskannya”.

Sementara H. Achmad Sudiyono saat dikonfirmasi terkait gagasan yang disampaikan guru sukwan belum menjawab pertanyaan tersebut, karena sedang di luar kota, dan berjanji bakal memberi kabar kalau sudah di Jember. (Bis)

Bagikan Ke: