Jember – Kedatangan Menteri Hukum, Politik dan HAM ke Pondok Pesantren Al Falah, Karangharjo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Minggu, 24/9/23 membuat suasana Jember sejuk.
Mahfud yang digadang-gadang masuk bursa Cawapres tahun 2024 mendatang tetap bersahaja, tak ada sikap berbeda, seperti biasa dia berkata lugas.
Dipondok pesantren Al-Falah, pimpinan KH. Muqit Arief, Mahfud memberikan ceramah kebangsaan.
Dihadiri ribuan Santri, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jember, para tokoh masyarakat Mahfud mengajak santri untuk merawat kebangsaan dengan menyiapkan diri sebagai pemimpin di generasi emas tahun 2045 mendatang.
Mahfud mengulas tentang makna bendera Merah Putih yang dipegang santri dan santriwati. Bendera Merah putih itu mendakan Indonesia sudah merdeka. Warnah merah, lanjut Mahfud merupakan simbol berani. Namun lanjutnya, untuk menjadi pemimpin tidak cukup hanya bermodal berani, tapi butuh kejujuran.
“Merah artinya berani, tapi tidak cukup merah saja, kalau hanya berani tapi tidak jujur dan bersih itu berbahaya” ujarnya.
Dia juga mengatakan putih itu berani karena benar “Mari kita berani menjadi pemimpin yang putih dan memawan kebatilan” harapnya.
Baca Juga : Panitia Kejuaraan Jayaraya Satria I, Ajak Stakeholder Ikut Sukseskan Pelaksanaan
Kehadiran Prof Mahfud yang asli Madura tersebut disambut bupati dan jajaran Forkopimda. Dalam sambutannya, Bupati Hendy mengucapkan selamat datang kepada Menteri Hukum, Politik dan HAM, selain itu Bupati Hendy juga menyampaikan kalau kita Jember itu membawa berkah, banyak pondok pesantren di Jember, dan jutaan warganya. Semoga setelah hadir di Jember Pak Mahfud semakin berkah.
“Selamat datang Pak Mahfud, Jember artinya jembatan menuju berkah, ada jutaan warga dan ratusan pesantren di Jember, semoga setelah mampir di Jember, bapak semakin Berkah” harapnya. (Buyung Nasution)