Bupati Jember, dr. Faida, MMR., kembali menggelar rapat koordinasi penanganan bencana Kalijompo, Kaliwates, agar bisa berjalan lancar.
Rabu malam, 4 Maret 2020, rapat koordinasi kembali digelar di Posko Penanganan Kalijompo, di tengah suasana berdebu akibat pembongkaran ruko.
“Untuk sejumlah tim, hendaknya konsentrasi penanganan teknis di lapangan. Urusan pemilik toko atau masalah non teknis lainnya, tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Jember,” tegas bupati.
Hadir dalam rapat tersebut Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol. Inf. La Ode M Nurdin, dan Kepala Kejaksaan Negeri Jember, Dr. Prima Idwan Mariza, SH., M.Hum.
Saat ini masih dalam tahap perobohan. Karena itu, bupati meminta warga mengosongkan sejumlah tempat yang rawan terkena dampak reruntuhan.
Dalam kesempatan itu, bupati mengungkapkan terima kasih Pemerintah Kabupaten Jember atas kerja keras dan kesungguh-sungguhan tim.
“Mudah-mudahan Allah melindungi kita semua, melancarkan penanganan ini,” ungkap bupati.
Sementara itu, Dandim mengajak semua anggota tim bersama-sama bahu membahu menjaga kekompakan, hingga keberadaan semua pihak dapat disinergiskan.
Dandim menjelaskan, personel jajaran Kodim telah terlibat dalam kegiatan berskala besar ini. Keberadaan satuan-satuan itu, sangat diperlukan untuk pengamanan.
“Untuk keluar masuk di area pembongkaran telah disiapkan id card, sehingga orang-orang yang tidak memiliki kepentingan tidak dapat memasuki area pembongkaran,” tegasnya.
Dandim pun berharap semua tim terus mengimbau kepada pihak yang tidak berkepentingan agar tidak mendekat ke area pembongkaran.
Selesai koordinasi, bupati bersama tim meninjau lokasi. Tak terkecuali rumah-rumah warga yang berada di belakang area pertokoan.
Seperti diketahui, Pertokoan Jompo yang berdiri di atas Sungai Jompo tersebut dirobohkan oleh Pemerintah Kabupaten Jember. (izza/mutia/*f2)