faktajember.com | Pendidikan | 29 Juli 2019 | 18:00 WIB
Jember Kota – Pemerintah Kabupaten Jember akan memberikan tunjangan kehormatan bagi huffadz 30 juz Al Qur’an.
Kabar baik ini disampaikan oleh Kepala Bagian Bina Mental Sekretariat Kabupaten Jember Bambang Saputro, Senin, 29 Juli 2019, di Pendapa Wahyawibawagraha.
“Ibu Bupati Jember Faida menyatakan bagi huffadz yang tidak lolos seleksi program Jawa Timur ini akan diakomodir melalui program serupa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, Bagian Bina Mental bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar seleksi huffadz untuk ikut Program Tunjangan Kehormatan Huffadz Provinsi Jawa Timur tahun 2019.
Bambang menjelaskan, sebanyak 21 huffadz asal Jember ikut dalam seleksi program ini. Mereka akan diseleksi untuk mengisi kuota program sebanyak sembilan orang.
Karena kuota untuk Jember yang sangat terbatas itu, Bupati ingin menunjukkan komitmen kepada para penghafal Al Qur’an di Bumi Pandhalungan dengan memberikan tunjangan kehormatan, namun versi Jember.
Lebih jauh Bambang menjelaskan, sembilan huffadz yang lolos seleksi nantinya akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp. 150 ribu per bulan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Sementara itu, 21 huffadz yang saat ini mengikuti seleksi berasal dari berbagai lembaga pendidikan Al Qur’an yang ada di Kabupaten Jember.
21 orang ini sebelumnya telah memenuhi syarat untuk ikut seleksi yakni penduduk Jawa Timur yang ditunjukkan dengan KTP El asli, pengajar Al Qur’an di lembaga pendidikan, hafal Al Qur’an 30 juz, dan berusia 22 tahun.
“Program ini tentunya, akan membantu dan memberdayakan serta menambah semangat para huffadz,” tambah Bambang.
Sementara itu, Kepala Bagian Kerohanian Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa Timur, Muhammad Isa menjelaskan, dalam penuntasan target 4.000 huffadz, perlu penambahan sekitar 2.000 kuota yang disebar ke seluruh Jawa Timur.
“Kuota ini kita sebarkan, termasuk di Jember. Sebetulnya kuota di Jember kuotanya sudah cukup, tetapi kita tambahkan untuk penuntasan 4.000 target huffadz,” terangnya.
Dengan harapan, tambahan kuota ini bisa menjadi penyemangat bagi para huffadz untuk terus mengembangkan hafalan Al-Qurannya.
“Terutama, mereka harus melakukan pendidikan terhadap anak-anak generasi penerus, supaya menjadi pecinta dan penghafal Al-Quran, sehingga penghafal dapat terus berkembang di Jawa Timur,” ungkapnya.
Salah satu huffadz, M. Fanni Labib, mengaku baru pertama kali menerima program ini. “Program ini sangat positif, karena dengan begini para huffadz di Jember akan mendapat tambahan penghasilan,” tuturnya.
Sebagai guru yang mengajar di MAN 1 Jember, Fanni Labib mengatakan, program yang positif ini diharapkan kedepannya mampu mengikutsertakan semua huffadz di Jember. (achmad)