PEMERINTAHAN

Blusukan, Bupati Pastikan Perbaikan 170 RTLH Terlaksana

faktajember.com | Pemerintahan | 16 Juli 2019 | 14:21 WIB

Patrang – Untuk memastikan persiapan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH), Bupati Jember Faida blusukan ke dalam rumah-rumah warga.

Seperti yang dilakukan orang nomor satu di Jember ini ketika di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, pada Selasa, 16 Juli 2019. Di tempat ini terdapat 170 RTLH.

Tanpa canggung bupati masuk ke dalam rumah warga. Tidak hanya sampai di ruang tamu. Ia melangkahkan kakinya masuk ke kamar hingga dapur.

“Mbah, boleh rumahnya saya benerin? Gratis, Mbah,” kata bupati ketika berada di rumah Mbah Samadi.

Mbah Samadi merupakan salah satu warga yang menjadi sasaran program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH).
“Kalau boleh, saya tempelkan stiker di depan,” imbuh bupati.

Tentu saja Mbah Samadi membolehkan. Bahkan tampak wajahnya mengembang senyum ketika berbicara dengan bupati.

Tidak hanya Mbah Samadi yang senang dengan kedatangan bupati. Masyarakat terlihat antusias dengan program yang disampaikan bupati.

Kedatangan bupati tidak dengan tangan kosong. Ada beras 5 Kg yang diberikan bagi penghuni RTLH. Bupati juga membagikan buku kepada anak-anak.

Bagi bupati, Kelurahan Bintoro merupakan daerah yang masuk kecamatan kota. Tidak jauh dari pusat kabupaten. Hanya saja, kondisi ekonominya sangat memperihatinkan. Infrastrukturnya pun juga sangat memprihatinkan.

Namun, lanjutnya, kondisinya sekarang sudah lebih baik. Jalanan sudah bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebelumnya, terang bupati, daerah yang berada di puncak tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Saat meninjau langsung, ungkap bupati, terlihat banyak rumah tidak layak huni dan orang-orang yang kesulitan kerja.

“Namun demikian, saya senang anak-anak tetap sekolah dan balita-balita terlayani dengan baik di Posyandu,”tuturnya.

Baca Juga :  Jembatan Senilai 2 Milyar Lebih Diresmikan Bupati di Patemon Kecamatan Tanggul

Dengan turun langsung ke lapangan, bagi bupati, bisa bertemu dengan Ketua RW dan RT dan mengetahui masalah yang dihadapi.

“Tidak semua RT – RW itu tahu yang bisa diakses oleh masyarakat,” ungkap bupati.

Temuan lainnya, bupati melihat ada warga yang sebenarnya layak mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH). Bahkan ada warga dengan kondisi memprihatinkan belum mendapatkan sentuhan program apapun. (achmad)

Bagikan Ke:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.