faktajember.com – Bareskrim Polri dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pusat menilai pelaksanaan tes seleksi CPNS di Balai Serba Guna (BSG) Kaliwates, Jember, Kamis 13 Desember 2018, berjalan lancar.
Hal itu disampaikan Direktur Pengawasan dan Pengendalian Bidang Gaji Tunjangan Kesejahteraan dan Kinerja pada BKN pusat, Paryono, saat melakukan pemantauan di BSG.
Paryono didampingi Analis Kebijakan Madya Bareskrim Polri Kombes Sandi Nugroho dan Kepala BKPSDM Jember Ir. Ruslan Abdul Gani.
“Semua titik kita datangi, memastikan pelaksanaan tes berjalan dengan baik sesuai dengan SOP, lancar dan tidak ada kendala,” ujar Paryono kepada media.
Pemantauan dilakukan dengan memasuki beberapa ruang tes hingga memantau langsung peserta saat ujian berlangsung.
Dari hasil pantauan, Paryono menjelaskan pelaksanaan di Jember sudah bagus dan tidak ada masalah. Semua peserta mengerjakan tes tanpa ada kendala. Paryono juga mengaku tidak menemukan kasus. “Saya lihat sudah cukup oke,” imbuhnya.
Pengumuman Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) ini masih sesuai jadwal, tanggal 15 Desember 2018. Jika ada perubahan, maka akan segera diumumkan.
Lebih jauh Paryono menjelaskan, hasil seleksi ini nanti akan disampaikan kepada Panselnas. Kemudian Panselnas akan menggabungkan dari hasil SKD dan SKB untuk diumumkan.
Setelah lulus pada tahap SKD dan SKB, CPNS yang akan masuk pada instansi-instansi akan melewati beberapa tes secara bertahap untuk masuk. Seperti tes fisik atau semacamnya, terkecuali instansi yang cukup mensyaratkan hasil SKD dan SKB.
Pada ujian SKB saat ini tidak ada passing grad. Tetapi, dari hasil nilai SKD dan SKB akan digabung. SKD menempati porsi 40 persen, sedangkan SKB 60 persen.
Jika hanya ada satu orang yang lulus dalam passing grade sebelumnya, kemungkinan besar peserta itu bisa menjadi PNS.
Namun, bila formasi hanya satu tapi yang lulus passing grade banyak, maka yang diambil adalah tiga kali formasi. Jadi tiga orang yang ikut SKB. “Tiga orang ini yang bertarung untuk lulus menjadi satu orang itu,” jlentrehnya.
Kombes Sandi Nugroho mengatakan, Bareskrim telah lebih dulu melakukan pemantauan, melalui Polres dan Polda.
Mendahului pemantauan untuk mengantisipasi apakah ada perjokian dalam pelaksanaan, kebocoran soal, atau penggunaan jasa-jasa lain dalam rangka menjadi pegawai.
“Pada intinya bahwa kita mendukung kegiatan dari BKN dan pemerintah untuk melaksanakan seleksi CPNS dengan bersih, transparan, dan akuntabel,” tegasnya. (achmad)