Jember – Banyak cara dilakukan pejabat untuk melihat dari dekat kehidupan masyarakatnya, atau sekedar mengetahui bagaimana mereka bertahan hidup di kota yang keras ini.
Seperti yang dilakukan Komandan Kodim 0824 Jember Letkol Inf. Rahmad Cahyo Dinarso. Dia datang mendadak di Sekretariat Forum Wartawan Lintas Media (FWLM) Jember, Kamis (18/5) malam, membuat kaget dua jurnalis yang sedang bercengkerama. Apalagi, penampilan orang nomor satu di Kodim 0824 Jember tersebut sangat sederhana. Hanya mengenakan sarung dan kaus oblong.
“Awalnya saya tak menyangka jika yang datang adalah Dandim. Tadi saya mengira hanya tamu biasa. Baru setelah memperhatikan beberapa menit, saya sadar bahwa tamu tersebut merupakan pimpinan TNI,” ujar Khoirus Sholeh, Sekretaris FWLM Jember yang sedang berada di sekretariat.
Perwira menengah TNI AD kelahiran Jember ini memang dikenal suka blusukan malam-malam. Ia beberapa kali tepergok duduk sendirian di alun-alun kota.
Baca Juga : 2 Atlet Peraih Medali Seagames Asal Jember Terima Reward Bupati
Penampilannya sederhana, layaknya warga biasa. Tanpa ajudan maupun pengawal. Rupanya, aksi semacam itu dilakukan demi mengetahui bagaimana kehidupan warga Jember sesungguhnya.
“Saya pernah mendengar Dandim ngopi sendirian di alun-alun. Tukang parkir yang ada di sana sampai tak mengenal jika orang yang sedang ia mintai uang parkir itu adalah seorang komandan TNI,” ucap Khoirus.
Sebagaimana profil pemimpin sederhana, mantan Komandan Detasemen 1 Grup B Paspampres yang bertugas mengawal Wakil Presiden RI tersebut, menyempatkan bercengkerama ketika bertandang ke sekretariat FWLM. Bahkan, ia menjajal tembakau milik wartawan yang ada di meja. Perwira TNI kelahiran Kalisat ini lantas melinting tembakau itu. “Saya coba ya?” ujar Cahyo Dinarso.
Sejurus kemudian, pria berbadan tegap ini menghisap dalam-dalam rokok lintingan itu. Perwira TNI berpangkat dua melati ini lantas bercerita tentang kedatangannya. Dia mengaku, tak ada maksud dan tujuan khusus. Hanya ingin jalan-jalan untuk melihat keadaan. Ia juga beralasan sedang mencari kelincinya yang belum pulang. Maklum, jarak antara rumah dinas Dandim dan sekretariat FWLM hanya sepelemparan batu.
“Setelah sekitar 15 menitan, Dandim berpamitan. Saya tadi sempat mati gaya. Karena tiba-tiba beliau datang tanpa ada pemberitahuan terlebih dulu. Sebab, pada kunjungan sebelumnya, beliau datang dengan protokoler, serta jadwal yang telah diatur,” tutur Sugeng Ming Hariyadi, anggota FWLM Jember. (Arya/Frm)