BUDAYA PERISTIWA

Berkurban, Kaji Rozaq Gunakan Besek

Besek besek yang diikat bukan tape seperti kebanyakan masyarakat di daerah Tapal Kuda. Besek-besek itu berisi daging kurban yang didistribusikan oleh Yayasan Kaji Rozaq

faktajember.com – Momen berkurban tidak luput bagi Kaji Rozaq untuk ikut peduli kepada sesama. Bedanya, pria subur ini memakai besek.

Pemakaian besek itu, menurut Kaji Rozaq, karena muncul kekhawatiran. Selain itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang sehat.

“Kita menggunakan besek, bahan dari bambu yang ramah lingkungan,” terang Rozaq Asyhari, pria yang akrab disapa Kaji Rozaq, Jum’at (24/8/18).

Pembina Yayasan Kaji Rozaq ini menuturkan, sudah menjadi kebiasaan masyarakat kita menggunakan plastik untuk mendistribusikan daging kurban.

Penggunaan plastik menjadi kekhawatiran itu. Sebab, penggunaan plastik yang berlebihan saat pembagian kurban berdampak pada lingkungan.

“Kebanyakan kita pakai kresek, ini akan menambah jumlah limbah plastik, yang tentunya menjadi ancaman untuk lingkungan,” ujarnya.

Selain itu, masyarakat juga kerap menggunakan plastik hitam hasil daur ulang.

“Ini juga tidak baik untuk kualitas daging, karena plastik itu bukan untuk makanan,” papar doktor lulusan Universitas Indonesia ini.

Ia menjelaskan, penggunaan besek berbahan bambu akan mudah terurai. Wadah ini juga mampu menjaga kualitas daging.

“Selain sebagai bentuk kampanye go green,” ungkap aktivis kemanusiaan ini.

Dari segi ekonomi kerakyatan, langkah penggunaan besek ini juga untuk menghidupkan usaha kecil menengah.

Seperti diketahui, banyak usaha kecil menengah yang memproduksi besek ini. “Banyak pengusaha kecil yang hidup dengan mengolah bambu menjadi besek,” lanjut pengacara publik yang kerap memberi bantuan untuk masyarakat miskin tersebut.

Konsekuensi penggunaan besek ini, petugas distribusi daging harus kerja ekstra memberitahu ke penerima.

“Besek tersebut berisi daging, jangan sampai dikira isinya tape,” paparnya sambil tersenyum.

Tape di wilayah Tapal Kuda memang dikemas dalam besek bambu. (mad)

Bagikan Ke:
Baca Juga :  Kiai Haris Ungkap Alasan Masyarakat Rutin Gelar Maulid Nabi Muhammad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.