faktajember.com | Pemerintahan |12 Februari 2019 | 10:40 WIB
Silo – Bantuan sumur bor untuk warga Jember merupakan bentuk perhatian pemerintah pusat. Karena itu, masyarakat perlu merawatnya.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Jember KH. Abdul Muqit Arief, Selasa 12 Februari 2019, saat penyerahan bantuan sumur bor di Desa Silo, Kecamatan Silo.
“Sumur bor ini merupakan wujud perhatian pemerintah pusat untuk masyarakat kecil,” tuturnya.
Bantuan sumur bor itu dari Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Sebanyak 12 titik bantuan sumur bor untuk masyarakat Jember.
Wabup mengakui di Kabupaten Jember masih ada beberapa titik yang sangat membutuhkan air bersih, terutama air yang siap konsumsi, higenis, dan sehat.
Untuk wilayah yang masih belum terpenuhi kebutuhan air bersihnya, Wabup berharap kedepan dapat terpenuhi dengan bantuan dari Kementerian ESDM.
Dengan bantuan tersebut, kini kubutuhan dasar makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari tersebut telah tersedia.
Wabup berharap masyarakat merawat sumur bor ini, sehingga penggunaannya bisa berkesinambungan. Serta pembagiannya dapat ditata sebaik-baiknya.
Terkait dana operasional, wabup menyebut sebagai tugas bersama bagi para pemakai air sumur tersebut.
Namun, ada ide yang cukup baik untuk menghemat operasional sumur ini. Yakni dengan menggunakan solar cell atau listrik tenaga surya.
Bantuan Kementerian ESDM yang diserahkan berupa sumur bor dan penerangan jalan umum (PJU) untuk Kabupaten Jember dan Lumajang.
Jember mendapat 12 titik sumur bor, sedang Lumajang mendapatkan satu titik sumur bor. Sementara bantuan PJU sebanyak 300 berada di Lumajang.
Kepala Biro Umum Setjen Kementerian ESDM Drs. Endang Sutisna menjelaskan, kebutuhan air bersih adalah kebutuhan utama dan tidak tergantikan.
“Dan, disadari pula di beberapa titik di Indonesia memang sulit air, sehingga mekanismenya adalah masing-masing bupati mengajukan ke Kementerian ESDM,” terangnya.
Endang Sutisna juga mengungkapkan, seiring berkembangnya teknologi, kedepannya akan dilakukan hal-hal yang lebih baik lagi.
Untuk sumur bor yang menggunakan sel surya, Endang Sutisna menyatakan akan memperhitungkan dari sisi anggaran.
Anggota Komisi VII DPR-RI Bambang Haryadi menjelaskan berharap kedepannya sumur bisa menggunakan tenaga sel surya.
Jadi tidak ada energi yang harus dikeluarkan dan menjadi beban rakyat. “Menjadi solusi di tengah keterpurukan ekonomi rakyat,” Bambang Hariyadi. (achmad)