Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR melakukan peletakan batu pertama pembangunan Asrama Haji Jember. Sekitar 300 tukang terlibat dalam pekerjaan yang menjadi realisasi 22 Janji Kerja Bupati – Wakil Bupati.
“Hari ini baru peletakan batu pertama, serta slametan, supaya diberi ridho dan kemudahan oleh Allah, maka undangannya mayoritas adalah tukang, karena merekalah yang akan bekerja,” ujar Bupati, Senin, 07 Oktober 2019.
Bupati menjelaskan, pembangunan ini merupakan tahap pertama yang akan dilakukan selama tiga bulan, dengan anggaran APBD Kabupaten Jember sebesar Rp. 17,5 M. Tahap ini akan membangun pondasi sampai struktur. Pada tahap ini akan membangun 440 tempat tidur dari 135 kamar yang sudah cukup untuk satu kloter jamaah haji.
Pada Januari 2020, lanjut Bupati, pembangunan akan dilanjutkan ke tahap dua dengan anggaran sebesar Rp. 132 M untuk bangunan sampai lantai ke tujuh.
“Pada tahapan ketiga, nanti di perubahan anggaran kurang lebih Rp. 70 M, kita selesaikan untuk interior supaya asrama haji kita bisa berfungsi sebagai hotel transito juga bisa wisma atlit, wisma diklat dan wisma daerah. Lima fungsi ini menjadikan gedung ini manfaat maksimal,” ungkap Bupati.
Asrama ini juga akan menjadi destinasi wisata religi. Sebab, juga akan dibangun miniatur Ka’bah yang ukurannya setengah dari aslinya. Ada juga jalkur Shofa – Marwah yang hampir seperti aslinya.
Pembangunan Asrama Haji Jember ini bertahap. Karena itu, Bupati meminta dukungan dari masyarakat Jember. Fasilitas ini bukan hanya akan digunakan oleh masyarakat Jember, tetapi juga untuk lima kabupaten di sekitarnya.
Tentang embarkasi antara, Bupati menjelaskan bahwa asrama haji sebagai karantina calon jamaah haji cukup hanya di Jember. “Imigrasi juga selesai di Jember. Kemudian koper dan perbekalan serta manasiknya selesai di Jember,” jlentreh Bupati.
“Terbang internasionalnya, yaitu terbang dari Jember ke Surabaya, kemudian dari Surabaya ke Jeddah atau Madinah,”
Untuk itu, Bupati meminta masyarakat untuk bersiap, karena banyak kebutuhan untuk mendukung jamaah haji. Mulai katering bagi jamaah haji sampai UMKM untuk mempersiapkan kebutuhan jamaah seperti alat perlengkapan ibadan dan souvenir.
“Saya berharap ini bisa menjadi pendongkrak ekonomi ummat,”. Lebih jauh Bupati menjelaskan, asrama haji menjadi tanggungjawab pemerintah daerah. Sedang untuk perpanjangan runway di Bandara Notohadinegoro menjadi tanggungjawab pemerintah pusat.
Sedang untuk akses jalan, telah dibuat akses langsung ke asrama haji. “Sekaligus kita lengkapkan dengan Polsek yang masih mejadi sub sektor dan juga koramil yang masih menjadi posramil,” terangnya.
“Kami lengkapkan karena nantinya disini akan menjadi pusat keramaian yang luar biasa, selain dari asrama haji juga ada kegiatan-kegiatan olahraga akan terpusat di sini,” kata Bupati.
Bupati berharap pada tahun 2020 nanti bisa beroperasi dengan baik, oleh karenanya masyarakat perlu menyiapkan diri untuk kebutuhan jamaah haji ini.
“Kita hari ini slametan, semua berdoa bersama agar para tukang diberikan kelancaran oleh Allah, serta kita mengingatkan bekerja ini adalag untuk ibadah,” pungkasnya. (mutia/izza/*f2)