Jember – Terjadinya Pandemi Covid -19 merupakan wabah yang berdampak melumpuhkan perekonomian dunia pada umumnya, Indonesia pada khususnya salah satunya.
Banyak sektor usaha lumpuh, bahkan mati. Akibatnya tak sedikit masyarakat Jember yang merasakan secara langsung dampaknya. Berbagai upaya dilakukan agar perekonomian kembali bangkit. Lantas, bagaimana upaya Pemkab Jember untuk membangkit perekonomian rakyatnya.
Di siaran langsung bertajuk “Zona Inspirasi Kompas TV”, Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., hari ini Senin, 11/9/23, bertempat di Gedung Kompas Gramedia, Jalan Palmerah, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat membagikan cerita terkait bagaimana upaya bangkit dari Pandemi Covid-19.
Dia menyampaikan Salah satu sektor yang bisa diperjuangkan adalah potensi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Seperti diketahui para pelaku UMKM Jember jumlahnya mencapai jutaan. Tidak mudah menjadikan mereka kembali bangkit setelah dihajar pandemi Covid. Dia mengaku dengan menggelar berbagai kegiatan, ekonomi Jember mulai merangkak naik.
“Ajakan mari beli produk sendiri juga menjadi solusi,” papar bupati.
Baca Juga : Pemkab Jember Siapkan Reward Bagi Atlet Berprestasi
Dengan berbagai kegiatan yang digelar, beragam potensi warga Jember bersatu padu sebagai pendukung besar di sektor ekonomi, yakni menjadi pembeli.
Hal itu terbukti dari sejumlah kegiatan yang terlaksana. Mulai nonton bareng piala dunia, pasar murah selama Ramadan, hingga Jember Fashion Carnival. “Nah, dari JFC ini juga, muncul kegiatan yang bermacam-macam,” jelasnya.
Belum lagi perolehan penghargaan rekor MURI bagi Kabupaten Jember sangat membanggakan saat itu.
Terdapat 2.548 pelaku UMKM yang berpartisipasi dan hasilnya jelas sangat terbukti. Contohnya pada saat perhelatan Pekan olahraga provinsi, yang mana Jember menjadi tuan rumah pada 2022. “Omzet yang diraih mencapai Rp 12,7 miliar,” tandasnya.
Untuk tetap menjaga konsistensi ini, pemerintah terus melakukan pengawalan. Mulai pelatihan produksi, pengemasan, hingga promosi. Dengan begitu, yang bagus akan tetap menjadi bagus, sedangkan yang belum bagus terus dikawal agar tak redup. (Bisma)