PEMERINTAHAN

ASN Didorong Kuasai Keterampilan Digital untuk Akselerasi Transformasi

ASN harus menjadi garda terdepan dalam transformasi digital. Dengan menguasai teknologi, ASN dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel. ANTARA

Fakta Jember – Aparatur Sipil Negara (ASN) punya peran penting dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

Penguasaan keterampilan digital menjadi kunci bagi ASN untuk dapat memberikan pelayanan publik yang lebih efektif dan efisien di era digital.

ASN harus menjadi garda terdepan dalam transformasi digital.

Dengan menguasai teknologi, ASN dapat memberikan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan akuntabel.

Pemerintah telah menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi dengan merancang Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang digital.

Oleh karena itu, ASN perlu terus meningkatkan kapasitas dirinya agar dapat memanfaatkan teknologi secara optimal.

Melansir ANTARA – Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan bahwa kunci transformasi digital di Indonesia berada pada tangan aparatur sipil negara (ASN).

Untuk itu perlu ada keterampilan pada bidang tersebut.

“Untuk bertransformasi digital ASN harus menguasai skill (keterampilan) digital, dan yang paling penting dalam cara berfikir digital,” kata Taufiq di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2024.

Menurut dia, Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi digital luar biasa.

Bahkan pada 2020, pemerintah telah merancang strategi nasional kecerdasan artifisial 2020-2045 sebagai arah kebijakan teknologi AI nasional.

Ia menjelaskan bahwa dengan sudah adanya rancangan tersebut, maka ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki keterampilan digital, karena itu perlu dukungan.

Taufiq mengatakan, transformasi digital ini merupakan upaya pemerintah untuk mendorong agar ekonomi digital di Indonesia tumbuh mengingat potensinya cukup besar.

“Transformasi digital ini perlu ada dukungan dari semua ASN. Karena ini sangat penting dan diperkirakan ekonomi digital mempunyai sumbangan 20 persen dari produk domestik bruto,” tuturnya.

Taufiq menambahkan, ASN yang merupakan pelayan publik harus bisa beradaptasi dan mendukung percepatan transformasi digital.

Apalagi kata Taufiq, pada transformasi digital ini faktor manusia juga menjadi penentu.

Sebab, ketika teknik digital tanpa dukungan manusia tidak akan merubah apa-apa.

“Dengan program ini kami berharap teknologi ini bisa mengangkat derajat dan kesejahteraan bagi masyarakat serta memberikan layanan yang lebih manusiawi dan lebih produktif,” harapnya.

Perlu diketahui, LAN RI bekerja sama dengan Tony Blair Institute for Global Change dan Apolitical Join Forces dalam rangka akselerasi pengembangan kompetensi ASN pada bidang digital. (achmad)

Bagikan Ke: