Rabu 9 Januari 2019. 17:17 WIB.
faktajember.com – Bupati dan Wakil Bupati Jember Faida dan KH. Abdul Muqit Arief, mendatangi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Rabu 9 Januari 2019.
Kedatangan kedua pemimpin Jember ini untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi masyarakat Jember atas rencana penambahan ruas jalan tol untuk Kabupaten Jember dalam pembangunan jalan tol trans Jawa.
Sebelumnya, rencana tol trans Jawa tidak memasukkan Kabupaten Jember sebagai salah satu ruas jalan tol yang menghubungkan pulau Jawa ini.
“Kami mewakili masyarakat Jember sangat berterimakasih dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Presiden Joko Widodo dan Kementerian PUPR, karena memang jalan tol yang melewati Jember ini akan sangat membantu percepatan pembangunan,” kata bupati.
Bupati menjelaskan, Kabupaten Jember sebentar lagi akan menjadi bandara embarkasi haji yang akan mengakomodasi jamaah haji dan umroh dari enam kabupaten di sekitarnya. Potensi ini harus disinergikan dengan pembangunan infrastruktur jalan tol.
Jumlah jamaah haji dari Jember dan kabupaen sekitarnya setiap tahun mencapai 8 ribu, dengan 3 ribu diantaranya merupakan jamaah haji dari Kabupaten Jember.
Selain itu, potensi perkembangan industri dan pariwisata Kabupaten Jember juga cukup memungkinkan untuk ditunjang oleh penambahan infrastruktur.
“Potensi wisata kita tinggi, potensi industri, perkebunan, pertanian dan potensi yang lain juga cukup besar,” terangnya.
Jalan tol yang langsung terhubung dengan Jember akan mendorong perkembangan potensi tersebut sangat cepat, terutama jaringan dan peta pemasarannya.
“Sekali lagi, kita sampaikan terimakasih untuk rencana pembangunan ruas tol ini,” imbuh perempuan pertama Bupati Jember ini.
Rombongan bupati dan wakil bupati disambut hangat oleh Kepala Badan Pelaksana Jalan Tol Kementerian PUPR, Herry TZ, di ruangannya.
Herrymenjelaskan, pembangunan ruas tol trans Jawa ini adalah misi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Harapannya, agar terjadi percepatan pertumbuhan perekonomian.
“Secara teknis, sebelum dibangunnya ruas jalur tol di seluruh Indonesia, khususnya di era Presiden Jokowi, ada survei yang mendalam soal dampak dan potensi,” terang Herry.
Seperti halnya di Kabupaten Jember, lanjutnya, Kementerian PUPR mencari alternatif agar ruas jalan tol memudahkan masyarakat. “Kita nanti akan maping (pemetaan) mulai Situbondo, dengan jarak kurang lebih 50 km, dan mudah-mudahan ini bisa cepat selesai penelitiannya,” ungkapnya.
Kementerian juga akan mempelajari potensi-potensi yang dimiliki Jember dan daerah sekitar, terutama karena Jember bakal memiliki embarkasi haji dan umroh.
Hal senada disampaikan Sekjen Kementerian PUPR, Prof. R. Dr. Ir. Anita Firmanti, MT yang turut menemui rombongan Bupati dan Wakil Bupati Jember.
“Kajian soal ruas jalan tol memang diarahkan untuk percepatan pembangunan di daerah, sehingga agenda ruas jalan tol Jember ini akan segera kita bahas secara menyeluruh bersama Bapak Menteri, dan apalagi potensinya memang cukup tinggi,” ujarnya. (achmad)