Jember – Atlet bulutangkis Jayaraya Satria Jember, Luthfan/Izzam dikabarkan lolos melaju ke babak Final, di kejuaraan Nasional Terbuka, Kajati Cup, di Surabaya. Kabar ini disampaikan pelatih Jayaraya Satria Jember, Eny Juliajati kepada media ini, Minggu, 29/9/24.
Menurut Eny, untuk Atlet Ganda anak Putra, Jayaraya Jember sebelumnya tidak memasang target, namun dalam perjalanannya, Luthfan/Izzam mampu menerobos babak final, di kejuaraan yang diikuti lebih 928 peserta tersebut.
Seperti diketahui, kejuaraan Kajati Open merupakan kejuaraan Nasional, dan PB Jayaraya Satria Jember, hanya mengirim 7 atlet, dan tidak memasang target.
Dikirimnya 7 atlet itupun, karena setelah Kejuaraan Kabupaten beberapa saat lalu, atlet Jayaraya yang lain sedang ada semesteran di sekolah. “Kami hanya berangkatkan 7 atlet, karena usai kejurkab Minggu lalu, banyak atlet Jayaraya sedang semesteran di sekolah, karena itulah kami tidak pasang target” ujar Eny.
Selanjutnya Eny menginformasikan perjalanan Luthfan/Izzam hingga babak final melalui perjuangan cukup keras. Dibabak pertama, Luthfan/ Izzam berhadapan dengan Daffa Gio Saputra/Rafael Tsidkenu Angelo dengan skore 21-10, 21-16.
Dibabak kedua, Luthfan /Izzam berhadapan dengan Irzam Arsyad Ridwansyah/M.Fadhil Rahman Hariyanto dengan skore 21-18, 21-10.
Baca Juga : Melirik Inovasi Desa Suco, Kecamatan Mumbulsari, Kabupaten Jember
Dibabak perempat final, Luthfan/ Izzam berhadapan dengan Alfian. Nur Ahmadi/Putu Doner Wiryananta. Dibabak ini, pertarungan berjalan rubber set, dengan skore 19-21, 21-16, 21-14.
Sedang dibabak semi final, kedua atlet Jayaraya ini kembali menorehkan kemenangan dengan membekuk pasangan Jose Leony Bilqis/Zaidan Faras Argana dengan skore 21-16, 21-14.
Kandas Di Final. Perjalanan Luthfan/Izzam di babak final sepertinya anti klimaks. Mereka ditaklukkan Ilman (JRS Sleman) / Raka (Putra-Jember), pasangan gado-gado yang juga temen sendiri.
Pertarungan berjalan cukup ketat dan rubber set, dengan skore 21-18, 12-21, dan 17-21. Kegagalan Luthfan/ Izzam menurut pelatih dengan sertifikat WBF itu merupakan hal wajar, memang terlihat banyak keraguan dari Luthfan/ Izzam dalam mengembangkan permainan.
Seharusnya mereka terus konsisten dengan gebrakan gebrakannya seperti di set pertama, sehingga lawan yang sudah down tak bisa mengembangkan permainan, namun demikian keberhasilan mereka merupakan sebuah prestasi luar biasa, karena memang sejak awal kita tidak targetkan juara.
“Luar biasa perjuangan mereka berdua, walau di saat akhir permainan mereka kacau, namun keberhasilan mereka meraih juara kedua sudah sangat sangat luar biasa, tinggal kedepan perlu di poles agar lebih mampu menjaga stamina dan daya juangnya” jelas Eny. (Arya)