Jember – Pertemuan para pengguna hight frekuensi di 80 Mhz di rumah Alan Khusaeri ( YD3UPK ), Desa Bagorejo, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember, Minggu , 7/8/22 akhirnya sepakat menamakan club’ komunitas HF itu bernama “Nusabarung”.
Nama itu tidak muncul begitu saja, namun melalui diskusi panjang dan sempat muncul banyak nama. Gangsar Widodo ( YD3AZP) misalnya, sempat mengusulkan nama yang cukup punya makna yakni ” Pandalungan ” yang berarti percampuran atau heterogen. Hal ini disampaikan Gangsar, karena melihat anggota pecinta HF yang ada berasal dari latar belakang berbeda. Ada yang sudah senior sebagai pengguna, ada yang sekedar menggunakan bahkan tak sedikit yang muka baru.
Nama Pandalungan sempat hampir diputuskan, namun tokoh senior di Orari Toto Bara Setiawan memberi saran, agar nama komunitas lebih baik tidak memiliki definisi, kemudian muncul nama Argopuro dan Rengganis. Pro kontra soal kedua nama tersebut, karena sudah dipakai oleh komunitas lain. Namun, semua itu belum final, hingga 2 menit sebelum acara bubar, muncul sebuah usulan nama yang cukup menjual, yakni “Nusabarung”. Sontak nama ini langsung mendapat dukungan dari anggota yang hadir, dan Ketua Komunitas Station menyatakan kalau namanya berganti menjadi “Nusabarung”
Dari diskusi yang ada, Novi (YC3MNW) berharap, komunitas ini bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif yang mengarah pada edukasi dan latihan tentang Amatir Radio. Sebab menurutnya, banyak anggota yang berangkatnya berbeda-beda, ada yang dari suka ngomong kemudian masuk jadi anggota, ada yang memang berangkat dari pemahaman tentang tehnik ke elektroan, sehingga menurutnya akan sangat efektif kalau di adakan pelatihan pelatihan.
Hal yang sama juga disampaikan Hadi (YD3AXR), pentingnya pelatihan bagi anggota secara bertahap. Dan dibutuhkan kesabaran, keuletan bagi para pemberi materi, agar tidak cepat patah semangat saat yang dilatih pasang surut. (Arya)