Fakta Jember – Di tengah maraknya jajanan kekinian, kue tradisional Petulo tetap eksis dan menjadi favorit masyarakat.
Petulo menawarkan cita rasa khas yang sulit dilupakan.
Tekstur lembut dan manisnya yang pas membuat kue ini cocok dinikmati sebagai camilan atau hidangan penutup.
Seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di bidang kuliner, telah berhasil mempertahankan eksistensi kue tradisional petulo di tengah persaingan bisnis yang ketat.
Keberhasilan menjaga warisan kuliner ini patut diapresiasi.
Tidak hanya memberikan kontribusi pada perekonomian lokal, tetapi juga ikut melestarikan kekayaan kuliner Indonesia.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi kue tradisional Petulo.
Kue yang satu ini wajib dicoba.
Petulo merupakan salah satu kue tradisional Indonesia yang tetap eksis hingga saat ini.
Petulo sendiri terbuat dari campuran bahan-bahan sederhana namun menghasilkan cita rasa yang khas dan lezat.
Biasanya, Petulo terbuat dari bahan dasar tepung beras, gula pasir, gula merah, santan kelapa, dan daun pandan, yang diproses dengan cara tertentu untuk menghasilkan tekstur dan rasa yang unik.
Yuni, salah satu pembuat Petulo dan serabi di Surabaya, mengatakan bahwa masyarakat Surabaya masih meminati makanan tradisional petulo ini walaupun sekarang muncul berbagai jajanan kekinian.
“Masyarakat Surabaya masih minat dengan petulo, rata-rata petulo yang saya jual bisa laku sekitar 200 porsi,” ucap Yuni.
Yuni menambahkan bahwa dirinya hanya berjualan di bazar saat ada event yang diadakan di kota Surabaya.
Satu porsi petulo yang ia jual di harga 10 ribu rupiah.
Dirinya telah berjualan petulo sebelum pandemi.
Selain menjual petulo ibu Yuni juga menjual jajanan tradisional lainnya yaitu serabi.
Petulo sendiri dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, tetapi lebih dikenal di beberapa daerah tertentu seperti di Jawa Timur.
Kue Petulo ini sering kali disajikan dalam acara-acara khusus atau sebagai camilan sehari-hari.
Petulo adalah camilan yang patut dicoba bagi mereka yang ingin mengeksplorasi kekayaan kuliner lokal atau mencari camilan yang lezat dan menggugah selera. (*)