EKONOMI SOSIAL

IKM Diberi Pelatihan Marketing Digital

Pelaku IKM saat menerima pelatihan Marketing Digital, di Hotel Aston, tanggal 2-3 November 2023. Foto by : istimewa.

Jember – Pelaku Industri Kecil Menengah Jember mendapat pelatihan Marketing digital dari Disperindag Jember.

Pelatihan managemen pemasaran digital yang didanai dari anggaran DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau) tahun 2023 digelar di Hotel Aston, selama 2 hari, yakni tanggal 2-3 November 2023.

“Sekarang Technologi digital sudah menjadi bagian melekat bagi kehidupan kita, termasuk bisnis.” Terang Hadi Paramo, Narasumber yang juga Dosen FEB Unej, Kamis (2/11/2023).

Menurut Hadi, pebisnis apapun harus noleh ke penggunaan Technologi Digital meski tidak semua penggunaan Technologi Digital itu bisa sukses, ada proses, ada caranya juga.

Sudah menjadi fenomena, mungkin pernah dengar pasar konveksi Blok M Jakarta menjadi sepi karena perkembangan terhadap Digital juga.” Ungkapnya.

Diakui, satu sisi mungkin Technologi Digital memberi peluang tapi di sisi yang lain juga jadi ancaman.

“Yang dibutuhkan adalah kemampuan adaptasi, tidak bisa yang tadi berdampak negatif meminta proteksi, atau bantuan atau program tapi akan lebih baik kalau adaptasi karena setiap perubahan pasti ada positif atau negatif. ” Imbuhnya.

Hal yang sama disampaikan Brother Key, narasumber bidang Manajemen Technologi Digital bahwa pelatihan ini baru pertama kali sehingga perlu basic yang kuat.

Dari pelatihan ini, teman-teman bisa membenahi brand nya karena kalau produk sudah valid.” ujarnya.

Membenahi brand itu, menurut Brother Key penting karena brandnya itu seperti apa dan bagaimana cara mempromosikannya.

“Hari ini pelatihan basic, besok bagaimana cara mempromosikannya.” Paparnya.

Dirinya berharap, pelatihan ini tidak bisa hanya sekali tapi perlu pendampingan dengan membentuk group.

Pada pelatihan kali ini, dirinya merasa ada tantangan tersendiri karena peserta pelatihan dari pelaku usaha rokok, pengusaha rokok padahal produk rokok tidak boleh muncul di media sosial, iklannya dibatasi.

Baca Juga :  Masyarakat Tiga Desa Di Kecamatan Mayang Butuh Jembatan Penghubung yang Aman

“Produk rokok nanti bisa disiasati dengan konten-konten yang menyerempet, tidak bisa langsung jualan tapi soft selling. Tantangan kedua, memastikan mereka mengerti dunia Digital karena media sosial buat postingan bukan bisnis.” Imbuhnya. (Madek)

Bagikan Ke: