PEMERINTAHAN

Melihat Dari Dekat Program “Paten” Lurah Kranjingan

Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, S.T., IPU., saat lauching Paten di Kelurahan Kranjingan. Foto by : istimewa.

Jember – Kranjingan, merupakan kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Sumbersari. Letaknya yang berada di bagian selatan berbatasan dengan wilayah desa membuat sebagian besar masyarakatnya heterogen. Bahkan, Kranjingan banyak yang mengatakan sebagai kawah candradimuka bagi banyak pejabat se tingkat lurah.

Kini di tangan Inneke Hastuti atau biasa disebut Inka, Kantor kelurahan yang dulu jarang kedatangan tamu, kini disulap menjadi kantor yang membuat warga kerasan berada di kantor kelurahan.

Program pelayanan administrasi terpadu atau disebut Paten, inilah yang membuat perempuan alumnus STPDN ini semakin dikenal warganya. Inka tak banyak bicara, walau bukan irit bicara, namun kinerjanya yang sat set membuatnya sukses membuat kantor kelurahan tempat yang tidak membosankan.

Baginya jabatan itu amanah, seberapa kecil jabatan harus disyukuri dengan bekerja sungguh sungguh melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Sebagai wujud amanah itu, Inka membuat ruangan Paten tersendiri, dengan suasana ruangan yang bersahabat, bersih dan diberi pendingin, membuat warga masyarakat kerasan berada disana.

Tak heran jika orang nomer satu di Jember H. Hendy Siswanto pun mengapresiasi inovasi lurah Inka. Bahkan Paten merupakan satu-satunya di Jember. Pujian Bupati ini tidak lantas membuat Inka bertepuk dada. Bahkan dia tak tampakkan kebanggan pada dirinya, tetap rendah hati

“Ini semua berkat kerja sama semua pihak, bahkan tanpa support pak Camat dan Bupati, semua tak akan begini” ujarnya merendah, Selasa, 11/4/23.

Menurutnya, sebenarnya Paten itu merupakan program Kemendagri, dan disejumlah daerah juga sudah terbentuk. Namun khusus di Jember, Program Paten itu memang baru ada di Kelurahan Kranjingan. Dia juga mengaku munculnya program paten itu awalnya karena dirinya sering mendengar rasan rasan warga, tentang buruknya pelayanan di Kelurahan Kranjingan. Setelah banyak menggali informasi, akhirnya dirinya bertekad untuk merubah pelayanan yang berpintu pintu menjadi pelayanan satu pintu.

Akhirnya dirinya konsultasi dengan Pak Camat, dan beliau setuju maka Segera bekerja cepat. Dan hebatnya, dana pembuatan program paten tidak dari APBD, karena memang tidak dianggarkan, namun berasal dari swadaya dan support banyak kolega termasuk bantuan dari Pak Camat.

“Alhamdulillah, semua berkat support pak Camat, Pak Bupati dan swadaya, akhirnya program paten terwujud dan di lounching bupati” ujarnya bahagia. (Arya)

Bagikan Ke: